Kendari

Butur Digoyang Gempa 4,8 SR, Kepala Stasiun Geofisika Kendari : Belum Tsunami

569
×

Butur Digoyang Gempa 4,8 SR, Kepala Stasiun Geofisika Kendari : Belum Tsunami

Sebarkan artikel ini
BMKG Sultra
Ilustrasi. Foto: Internet

Reporter : Ferito Julyadi
Editor : Ardilan

KENDARI – Gempa Bumi Tektonik kembali terjadi di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra). Tepatnya di bagian Barat Laut Buranga, Kabupaten Buton Utara (Butur), Rabu 29 Juli 2020, pukul 01.31 dini hari.

Hasil analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultra, Gempa Bumi ini berkekuatan 4,8 Skala Riters (SR). Episenter gempa terletak pada koordinat 4,69 Lintang Selatan (LS), 122,95 Bujur Timur (BT) atau tepatnya berada di darat pada jarak 15,6 km, Barat Laut Buranga pada kedalaman 10 km.

Kepala Stasiun Geofisika (Stageo) Kendari, Rosa Amelia mengungkapkan jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, Gempa yang terjadi merupakan jenis Gempa Bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Buton di Barat Laut Buranga.

“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ungkap Rosa Amalia kepada MEDIAKENDARI.Com dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Rabu 29 Juli 2020.

Ia menerangkan guncangan gempa tersebut dilaporkan juga dirasakan di Maligano dan Pure, Kabupaten Muna dengan Intensitas IV MMI. “Getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, beberapa orang di luar rumah. Jendela, pintu berderik dan dinding berbunyi,” ujarnya.

Sementara, untuk daerah Ereke, kata Rosa Amalia, di Butur gempa dirasakan dengan intensitas III MMI. Getaran dirasakan nyata di dalam rumah, seakan ada truk yang melintas.

Meski begitu, hingga pukul 10.00 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa susulan.

“Kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbaunya.

You cannot copy content of this page