UNAAHA – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit (RS) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan perolehan akreditasi paripurna dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) pada pertengahan tahun 2019 mendatang. Salah satu upaya untuk meraih akreditasi tersebut, yakni melalui mutu dan profesionalitas seluruh staf, baik tenaga medis maupun non medis.
Untuk itu, BLUD RS Konawe menggelar In House Training Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) bagi tenaga medis dan non media di Aula Pendidikan dan Latihan (Diklat) BLUD RS Konawe, selama lima hari yakni dimulai 11-15 Februari 2019 lalu.
mengatakan, pelatihan PPI dasar bagi perawat merupakan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman bagi seluruh tenaga kesehatan di BLUD RS Konawe, agar dalam menangani pencegahan dan pengendalian infeksi di lingkungan RS guna peningkatan mutu pelayanan kesehatan di BLUD Konawe.
Dijelaskannya, Healthcare Associated Infections (HAIs) sebagai infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan di RS. Untuk mencegah dan meminimalkan resiko terjadinya infeksi di BLUD Konawe, maka dibentuk Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (KPPI-RS) yang kegiatan rutin harus dilaksanakan mulai dari penrencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pelatihan.
“Serta monitoring dan evaluasi terhadap semua pasien dan fasilitas pelayanan kesehatan guna menurunkan resiko penularan mikrooranisme pathogen, melalui darah dan cairan tubuh lain dari sumber yang diketahui maupun yang belum diketahui,” terangnya.
Kata dia, HAIs juga merupakan masalah, terutama di RS besar yang merawat pasien dengan berbagai jenis penyakit, baik yang menular maupun yang tidak. Masalah ini harus selalu dipantau dan dicegah sedapat mungkin, antara lain dengan menerapkan tindakan asepsis, mengurangi tindakan invasif dan yang tidak kurang pentingnya membiasakan para petugas berperilaku higienis.
Tenaga profesional kesehatan mempunyai tanggungjawab moral dalam memberikan pelayanan kepada setiap penderita dengan standar profesi tertinggi. Standar profesi ini adalah dalam program yang disusun dan dilaksanakan oleh Tim PPI seperti surveilans, pendidikan rumah sakit kepada tenaga kesehatan, pelacak kejadian luar biasa dan sebagainya.
“Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mengutamakan keselamatan pasien di BLUD RS Konawe, maka IPCN dibantu oleh IPCLN melakukan surveilans,” lanjutnya.
unit pelaksana teknis di BLUD RS Konawe mengemban tugas untuk mencegah dan mengendalikan infeksi yang salah satu program pokoknya melakukan pelatihan PPI dasar bagi petugas pemberi pelayanan kesehatan sehingga dapat mencegah dan mengendalikan infeksi di ruangan dimana mereka bekerja. Dengan demikian angka kejadian infeksi di BLUD Konawe dapat ditekan.
“Tujuan pelaksanaan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kompetensi petugas kesehatan yang meliputi unsur manajemen, perawat, bidan, kesling, gizi, petugas incinerator, petugas pengangkut sampah dan petugas ambulance,” paparnya.
Selain ini, kegiatan ini juga dapat membantu petugas kesehatan di BLUD Konawe untuk dapat mengidentifikasi permasalahan pencegahan dan pengendalian infeksi di setiap ruangan, serta dapat mencari solusi pencegahannya. Serta juga dapat memaksimalkan penerapan kebijakan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi melalui kegiatan monitoring di semua unit pelayanan.
“Pelatihan PPI dasar ini diikuti sebanyak 515 pegawai di BLUD RS Konawe yang meliputi Kepala Bidang, Kepala Seksi, staf manajerial, serta seluruh Staf di ruang perawatan dan staf di ruang penunjang. Sehingga dengan adanya traning PPI ini, kita harapkan agar semua petugas kesehatan dapat menerapkan program PPI, pada semua area pelayanan di lingkungan RS, agar dapat menciptakan mutu layanan yang lebih baik dan berkualitas,” tutupnya. (Adv).