KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara, kembali menegaskan potensinya sebagai daerah dengan ragam wisata alam yang memukau.
Salah satu destinasi yang kini ramai diperbincangkan adalah Gua Bangkudu, sebuah gua alami yang menyimpan keunikan langka berupa chamber raksasadan vegetasi hijau hidup di dalam gua.
Terletak di Desa Lalemba, Kecamatan Lawa, Gua Bangkudu menjadi salah satu lokasi wisata yang menawarkan pengalaman berbeda dibandingkan gua pada umumnya.
Pengunjung tidak hanya disuguhkan formasi batuan stalaktit dan stalagmit yang eksotis, tetapi juga pemandangan mengejutkan berupa tanaman hijau di tengah ruang gua yang luas.
Kepala Dinas Kominfo Muna Barat, Al Rahman, menyebut Gua Bangkudu sebagai salah satu aset pariwisata yang patut dikembangkan karena keindahannya sulit ditemukan di tempat lain.
“Saya sudah pernah ke Gua Bangkudu. Memang sangat indah dan menakjubkan,” ungkapnya, Jumat 20 November 2025.
Dari pusat Kota Laworo, perjalanan menuju Gua Bangkudu membutuhkan waktu sekitar 35 menit berkendara. Setibanya di titik parkir, wisatawan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 1 kilometer melewati hamparan kebun masyarakat.
Rasa lelah langsung terbayar begitu tiba di mulut gua. Suasana sejuk dan hening menyambut wisatawan yang mulai menuruni medan gua melewati pilar-pilar batu alami.
“Kalau sudah sampai, lelah perjalanan hilang dengan keindahan Gua Bangkudu,” kata Al Rahman.
Keunikan Gua Bangkudu semakin terasa saat pengunjung memasuki bagian dalam gua sejauh sekitar 10 meter. Di titik ini, wisatawan akan menemukan chamber raksasa dengan atap terbuka lebar, sehingga cahaya matahari dapat masuk bebas dan menerangi seluruh ruang gua.
Pada waktu terbaik, yaitu antara pukul 10.00 sampai 14.00 WITA, cahaya matahari menciptakan efek dramatis yang menjadikan Gua Bangkudu sebagai spot foto alami paling eksotis di Muna Barat.
“Cahaya yang masuk sangat bagus untuk berswafoto. Ruangannya terang, dan terlihat kontras dengan tanaman hijau di dalam gua,” jelasnya.
Tanaman hijau yang tumbuh subur di bagian tengah chamber menambah keunikan Gua Bangkudu. Vegetasi tersebut menjadi daya tarik visual yang jarang ditemukan di gua lainnya.
Selain keindahan visual, Gua Bangkudu juga memiliki fungsi ekologis penting bagi masyarakat sekitar. Di beberapa bagian gua terdapat genangan air alami dari tetesan stalaktit aktif. Selama bertahun-tahun, warga yang berkebun di kawasan tersebut memanfaatkan gua ini sebagai sumber air dan tempat berteduh.
Dengan panjang mencapai sekitar 200 meter dan bentuk ruang gua yang bervariasi, Gua Bangkudu juga memiliki potensi sebagai lokasi wisata edukasi bagi pelajar maupun peneliti geologi.
Sebagai lokasi wisata yang masih sangat alami, Gua Bangkudu perlu dijaga dari kerusakan akibat aktivitas manusia. Karena itu, Al Rahman mengajak semua pengunjung untuk menjaga kebersihan dan kelestarian gua.
“Saya mengajak wisatawan untuk datang. Dan, siapa pun yang berkunjung untuk menjaga kebersihan dan keaslian. Artinya, jangan dirusak apa pun yang ada,” tegasnya.
Dengan pesonanya yang unik dan akses yang mudah, Gua Bangkudu berpotensi menjadi ikon wisata baru di Muna Barat serta destinasi favorit bagi pecinta petualangan dan fotografi alam.
