Bintang sepak bola asal Portugal, Cristiano Ronaldo, tidak akan dikenai dakwaan dalam kasus tuduhan penyerangan seksual di Las Vegas karena kasus yang sudah 10 tahun itu, tidak bisa dibuktikan secara meyakinkan. Demikian seperti yang dilansir Reuters, Senin (22/7) mengutip pernyataan para jaksa.
Kathryn Mayorga mendaftarkan gugatan perdata di pengadilan negara bagian di Nevada pada September 2018. Dalam gugatannya Kathryn menuduh Ronaldo memperkosanya di sebuah kamar di griya tawang di Las Vegas pada 2009 dan kemudian membayar uang tutup mulut senilai AS$375 ribu atau sekitar Rp 5,2 miliar.
BACA JUGA :
- Update : Kasat Reskrim Polres Konawe akan Kirimkan Pelapor SP2HP Terkait Kasus Dugaan Pemalsuan Dokumen ASN Sekdes
- Bawaslu Konut Umumkan 14 Calon Panwascam Pilkada 2024 yang Lolos Seleksi Tertulis
- UHO Memberikan Dukungan untuk Kemerdakaan Palestina
- Hadiri Halal Bihalal di Keluarga Asaki Raya, Harmin Ramba : Menjadi PJ Bupati Piur untuk Membagun Konawe yang Lebih sejahtera di Kota Padi dan Melanjutan Kepemimpnan KSK
- Dinas Penanaman Modal dan PTSP Baubau Imbau Pelaku Usaha Wajib Miliki Izin PIRT
- BPBD Kendari Bersihkan Saluran Kali Andounohu
Ronaldo, yang dipandang sebagai salah satu pemain sepak bola terbesar di dunia sepanjang sejarah, bersikeras dia tidak bersalah. Ronaldo saat ini bermain untuk Juventus.
Seorang perempuan memang menelepon polisi pada 13 Juni 2009 untuk melaporkan bahwa dia mengalami penyerangan seksual. Polisi membawa perempuan itu ke rumah sakit untuk pemeriksaan, kata kantor Jaksa Distrik Clark County dalam pernyataannya, Senin. Namun, korban menolak memberi identitas pelaku yang menyerangnya.
Pernyataan tersebut tidak menyebutkan identitas perempuan tersebut, namun gugatan perdata Mayorga mencerminkan tuduhan yang digarisbawahi oleh para jaksa. [ft]