HEADLINE NEWSKONAWESULTRA

Kekurangan Tenaga Penyuluh, Dinas Pertanian Targetkan 220 Ribu Ton Beras

890
×

Kekurangan Tenaga Penyuluh, Dinas Pertanian Targetkan 220 Ribu Ton Beras

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Konawe (kanan) saat meminta komitmen perwakilin para penyuluh untuk mendukung sejuta ton beras, Senin (7/1/2019)
Wakil Bupati Konawe (kanan) saat meminta komitmen perwakilan para penyuluh untuk mendukung sejuta ton beras, Senin (7/1/2019)

Reporter : Indi Laawu

UNAAHA- Meskipun kekurangan tenaga penyuluh pertanian, Dinas Pertanian Kabupaten Konawe ditahun 2019 menargetkan 220 ribu ton beras dengan target produktivitas 6 ton perhektar dan target luas panen 60 ribu hektar.

Jika dirupiahkan angka 220 ribu ton dikalikan Rp 10 ribu, maka total hasil panen petani konawe kurang lebih berada diangka Rp 2,2 Tirliun.

Target 6 ton perhektar ini naik jika dibanding tahun lalu yang berada diangka empat ton perhektar.

Sayangnya, kenaikan target perhektar ini tidak diikuti dengan kapasitas tenaga penyuluh yang saat ini belum memenuhi kuota kebutuhan pertanian di konawe. Bahkan rata-rata penyuluh di Kabupaten Konawe telah memasuki usia seperdua abad ke atas.

“Penyuluh kita ini yang ada sekarang penyuluh organiknya hanya 162 orang ditambah Penyuluh Harian Lepas 44 orang, maka totalnya 206 orang penyuluh. Sementara kebutuhan kita idealnya satu penyuluh satu desa, yang terjadi saat ini satu penyuluh menangani dua sampai tiga desa agar bisa mengcover 350 desa ini. Harusnya penyuluh kita juga diangka yang sama dengan jumlah desa,” terang Kadis Pertanian Kab Konawe, Ir. Syahrudin kepada Mediakendari.com, Senin (7/1/2019) di acara Temu Koordinasi Penyuluh Pertanian Kab Konawe dalam rangka mendukung Program Sejuta Ton Beras di Uepai.

Lalu bagaimana strategi Dinas Pertanian Kab Konawe agar setiap desa terlayani maksimal oleh penyuluh, menurutnya pihaknya akan merekrut penyuluh swadaya sesuai dengan kebutuhan saat ini yang kedepannya penyuluh swadaya akan diangkat menjadi penyuluh kontrak.

Selebihnya, penyuluh yang ada saat ini akan diupgrade pengetahuannya mengenai pertanian melalui pelatihan, hal ini langsung diamini oleh Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara, ST. MM.

Menurut wakil bupati, penyuluh pertanian merupakan ujung tombak program sejuta ton beras. Olehnya itu pengetahuan para penyuluh pertanian harus diupgrade, selebihnya penyuluh yang berhasil mengembangkan produktivitas desa yang ditanganinya sesuai dengan target per hektar, maka pemda akan memberikan penghargaan atau reward.

“Konawe harus jadi lumbung pangan nasional, dengan ujung tombaknya adalah penyuluh pertanian. Olehnya 206 penyuluh ini harus diupgrade pengetahuannya, karena keberhasilan petani dan program sejuta ton beras ada ditangan penyuluh,” tekannya.

Selain mengupgrade pengetahuan penyuluh, pemda juga akan mengalokasikan dana ratusan juta rupiah untuk pengadaan seragam lapangan bagi penyuluh.

Perlu diketahui, Pemda Konawe mengucurkan dana Rp 60 miliar yang bersumber dari APBD untuk mewujudkan program sejuta ton beras. Alokasi anggaran ini terbilang luar biasa, karena sebelumnya dinas pertanian hanya mendapatkan kucuran dana diangka Rp 2-3 miliar.

Angka tersebut terbilang sangat kecil bila dibandingkan anggaran ditahun 2019, pun masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan alokasi khusus pengadaan bibit yang berada diangka Rp 15 miliar yang ditangani oleh PT Pertani dan akan diadakan dibulan ini.(A)


You cannot copy content of this page