Secara pasti, kata Wa Ode, dia belum memantau hasil penyelidikan yang sedang dilakukan, namun lagi – lagi, jika memang sudah ada Polisi yang diperiksa, pemeriksaan itu harus di intenskan pada siapa dalangnya, atau atas dasar apa oknum Polisi itu membawa senjata. Apakah atas inisiatif sendiri, atau perintah atasannya.
“Kalau betul sudah ada pemeriksaan, dan kalau ada anggota yang membawa senjata api, maka ditelusuri, mereka sampai membawa senjata api itu atas inisiatif siapa. Atas perintah siapa, apakah ada perintah atasan atau inisiatif pribadi. Kalau inisiatif pribadinya dia harus bertanggung jawab, tetapi tetap ada kelalaian pimpinan. Harusnya di cek donk, kan mereka ada apel sebelumnya. Kalau seluruh prosedur sudah dijalankan pimpinan, tapi masih ada yang bawa, jelas tanggung jawab pribadi,” pungkasnya.
Namun demikian, dalam forum Rapat Paripurna DPR RI itu, Nur Zainab juga mengapresiasi yang sedang menjalankan tugas diseluruh daerah.
“Disisi lain, saya juga memberi apresiasi kepada pihak kepolisian, mereka di seluruh Indonesia sudah melaksanakan tugasnya berhari-hari, berada di lapangan, mereka juga menghadapi para demonstrasi yang juga anarkis . Tapi mereka tetap gigih melaksanakan tugasnya, bahkan banyak juga yang jadi korban,” katanya.
Dia mengimbau, dengan kejadian di Kendari, masyarakat jangan menjeneralisir bahwa Polisi itu sama. Apalagi kasusnya masih berproses. Belum ada hasil yang menyimpulkan siapa pelakunya.
“Artinya, kalau ada kasus seperti di Kendari jangan di generalisir kepada semua Polisi atau institusi kepolisian. Banyak Polisi yang sudah berbuat, mereka menghadapi demonstran, menghadapi teroris, menghadapi kejahatan, kriminalitas,” katanya.
“Jadi saya memberi apresiasi, agar Polri tetap semangat dalam menjalankan tugas tugasnya. Tapi ingat, jangan melakukan hal hal diluar prosedur, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa. Demonstrans itu bukan musuh, tidak bisa dibekali dengan sejata, kecuali anarkis, anarkis pun juga tidak boleh dengan senjata api,” katanya.
Terkahir, Wa Ode menyampaikan rasa dukanya yang mendalam atas wafatnya putra daerah Sultra. “Saya rasakan betul penderitaan kelurga korban, dan saya berempati betul. Mudah-mudahan, ditempatkan ditempat terbaik, dan kita bisa mengingat adik-adik mahasiswa kita yang gugur ini, sebagai satu perjuangan, untuk kebaikan negeri ini,” pungkasnya.