Reporter : Rahmat R.
KENDARI – Pencairan Anggaran Dana Desa (DD) di Sulawesi Tenggara (Sultra) terkesan lamban. Sesuai schedule, DD harusnya cair sejak Mei 2020 lalu. Namun, hingga Senin 8 Juni 2020, baru 5 daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang cair DD-nya.
Lima daerah itu yakni Kabupaten Konawe, Kolaka Utara (Kolut), Konawe Utara (Konut), Buton Utara (Butur) dan Kolaka Timur (Koltim).
Hal ini disampaikan Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sultra, Tasman Taewa, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin 8 Juni 2020.
“Lima Kabupaten di atas sudah melakukan pencairan Dana Desa tahap kedua. Tapi, untuk pencairan tahap dua ini, belum sepenuhnya terealisasi. Contohnya Kabupaten Kolaka, pencairan baru mencapai Rp. 11.844.073.950 atau sekira 13,48 persen, lalu Kolut Rp.18.907.803.450 atau sekitar 14,71 persen. Daerah lain juga begitu, masih hitungan persen,” katanya.
Menurut Tasman, ada yang berbeda dalam tahapan pencairan DD tahun ini. Jika tahun sebelumnya sistem pencairan dibagi tiga tahap yakni 40 persen (Tahap I), 40 persen (tahap dua) dan 20 persen (tahap tiga), khusus di pencairan kali ini, sistemnya diubah.
“Karena adanya Virus Corona ini, jadi pencairan DD tahap I dan II tidak perlu melampirkan syarat-syarat seperti tahun sebelumnya, seperti laporan dan perencanan kegiatan dalam desa. Sebab, semua syarat itu akan diakumulasi dalam pencairan tahap III. Ini agar pencairan cepat dan kebutuhan desa untuk anggaran Covid, bisa secepatnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat desa,” jelasnya.
Untuk anggaran tahap satu yang belum cair sepenuhnya, lanjut dia, bisa dicairkan sekaligus di tahap dua. Tapi akan dirapel untuk desa yang tertunda di tahap I. Yang belum capai 40 persen, dapat dicairkan di tahap II.
“Intinya, akan tetap cair sepenuhnya. Sebab, kendala-kendala administrasi tiap desa kita bisa maklumi, terlebih dengan adanya virus ini,” tandasnya.