KENDARI – Danrem 143/Halu Oleo Brigjen TNI Jannie A. Siahaan imbau masyarakat agar jangan mudah terprovokoasi oleh isu-isu yang merugikan karena Sulawesi Tenggara (Sultra) terlalu berharga jika terpecah belah hanya untuk kepentingan sesaat.
Hal tersebut dikatakan Danrem 143/HO dalam realesnya kepada wartawan, Jumat 17 Desember 2021 yang sampaikan Plh Kapenrem 143/HO Letda Inf Rusmin.
Diungkapkan Rusmin, pasca kejadian bentrokan antar kelompok ormas di Kendari (Kamis, 16 Desember 2021) yang menimbulkan korban, Danrem 143/HO turut perihatin.
“Kita belum tahu awal mula terjadinya bentrokan tersebut, semoga pihak kepolisian dapat menindaklanjutinya segera sehingga dapat meredam potensi masalah,” ujar Rusmin
Terkait keterlibatan satuan jajaran Korem 143/HO Rusmin sampaikan bahwa begitu terjadinya bentrokan massa di wilayah kota lama, Danrem 143/HO Brigjen TNI Jannie A. Siahaan langsung melaporkan perkembangan situasi kota Kendari kepada Pangdam XIV/Hsn dan berkoordinasi dengan pihak Polda Sultra untuk mengirimkan bantuan perkuatan pasukan dari jajaran Yonif 725/Woroagi (sesuai permintaan dari Polda Sultra) serta Kodim 1417/Kendari.
“Keterlibatan jajaran TNI dalam penanganan kemarin terdiri unsur Kodim 1417/Kendari dan Yonif 725/Woroagi sekitar 250 orang untuk membantu kepolisian,”terang Rusmin.
“Danrem menyampaikan bahwa Sultra terlalu berharga sehingga menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokoasi oleh isu-isu yang merugikan yaitu dengan isu-isu yang dapat memecah belah harmoni kehidupan di bumi Anoa ini,”imbuh Rusmin.
Sebagaimana disampaikan Rusmin, selain menyampaikan rasa keprihatinannya Danrem 143/HO juga menegaskan bahwa bentrokan antar kelompok massa di Kendari jangan sampai dianggap sebagai bentrokan antar suku.
“Percayakan sepenuhnya kepada pihak yang berwenang di Polda Sultra untuk melakukan tindakan hukum, masyarakat jangan resah dan tetaplah beraktifivitas seperti biasa.
Danren mengingatkan, sejak lama di Sultra seluruh masyarakat dapat hidup dengan damai dan rukun dengan tidak memandang dari mana asal lahir, suku maupun agama.
“Berbagai keragaman yang ada janganlah dijadikan sebagai perbedaan karena justru keragaman suku, budaya, agama dan bahasa itu merupakan rahmat dari Tuhan Yang Maha Kuasa bagi kita sebagai penguat persatuan untuk kita maju,” ujar lulusan SMAN 1 Kendari itu.
Lebih lanjut Jannie katakan, Sultra tidak hanya kaya akan keragaman suku dan budaya, tapi juga kaya akan berbagai potensi alam baik mineral, laut maupun tumbuhan dimana bila situasi di kendari tidak kondusif maka akan menghambat datangnya investor yang pada akhirnya akan menghambat proses pembangunan di kota Kendari dan Sultra pada umumnya.
“Jadi kalau kita mudah diprovokasi dan akhirnya sering terjadi permasalahan antar masyarakat, kapan kita bisa membangun Sultra untuk masa depan anak cucu kita,”tandasnya.
Terkait dengan beredar isu-isu di media sosial, Jannie mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam memahami konten-konten yang beredar di dunia maya.
“Mari kita membangun dan menjaga Sultra yang damai, aman, terntram dan harmonis dengan menjaga kerukunan hidup dan jangan mudah terpengaruh oleh berbagai isu yang beredar, khususnya di media sosial,”tambah jenderal bintang satu itu.
“Patut kita sadari, akun-akun di medsos itu kita tidak tahu siapa mereka dan isu yang disampaikan juga banyak yang harus dicek kembali kebenarannya. Karena bisa jadi, akun-akun itu memang ingin memecah belah masyarakat Sultra demi kepentingan-kepentingan pihak tertentu dan akan merugikan Sultra pada khususnya serta Indonesia pada umumnya,”pungkas Jannie.
Penulis : Sardin.D