UNAAHA – Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan bedah sebanyak 37 rumah tidak layak huni (RTLH) di Desa Galu, Kecamatan Anggalomoare. Dimana program bedah rumah tersebut merupakan rangkaian kegiatan untuk mempersiapkan Desa itu mewakili Konawe pada lomba Program Pemberdayaan Wanita Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) 2018 tingkat Sultra.
Program bedah rumah ini dibebankan kepada masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkup Pemda Konawe, untuk menangani satu RTLH. Seperti yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Konawe, membedah rumah milik seorang warga Desa Galu milik Mahrul.
“Selain bapak ini masuk dalam daftar warga miskin, dia pun menempati rumah yang kondisinya sangat memprihatinkan, sehingga kita melakukan bedah rumah bahkan rehab total yang dimulai dari nol,” terang Kadis Nakertrans, Joni Pisi, Senin (15/10/2018) yang ditemui di lokasi bedah rumah.
Dikatakannya, pihaknya melalukan rehab total sebab rumah milik Bapak Mahrul terancam roboh jika tidak dilakukan perbaikan, bahkan material rumah tersebut tidak ada satupun yang bisa digunakan lagi, bayangkan saja kondisi rumah tersebut sangat memprihatinkan karnah lantai saja masih beralaskan tanah dan atapnya masih menggunakan atap rumbia.
Ditambahkannya, dalam program ini anggaran yang dikeluarkan untuk melakukan pembangunan rumah warga yang dianggap kurang mampu itu, pihaknya telah menggelontorkan anggaran sekitar Rp.22 juta hingga Rp.30 juta. Dan anggran itu digunakan untuk belanja material.
“rumah yang kami bangun ini berkuran 6×7 meter, dengan jenis rumah semi permanen. Sehingga kedepannya bisa bertahan lama dan jauh lebih nyaman dibandingkan bangunan sebelumnya seperti atap, dinding, maupun lantainya, itu kami rehab semua bahkan jambannya, karena hal ini sangat perlu untuk menuju keluarga yang sehat dan sejahtera” ujarnya mantan Kadis Pekerjaan Umum Konawe itu.
Sementara itu, Mahrul yang rumahnya dibedah Disnakertrans mengaku bersyukur dengan adanya program P2WKSS di kampungnya, dimana program tersebut cukup membantu warga di desanya.
“Saya hanya bekerja sebagai petani, jadi tidak punya anggaran untuk memperbaiki rumah saya. Tapi Alhamdulillah, saya bersama warga lainnya mendapatkan bantuan bedah rumah, dan kami sangat bersyukur karena pemerintah sudah mau membantu kami,” jelasnya. (b)
Reporter : Andri Kokong