FEATUREDKendariPOLITIK

Debat Publik, RM Pertanyakan Keberhasilan Ali Mazi Saat Pimpin Sultra di Tahun 2003

726

KENDARI – Dalam Debat Publik kandidat pasangan calon gubernur Sulawesi Tenggara 2018, yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra di salah satu hotel terbesar di Kota Kendari Kamis (5 April 2018), pada sesi pertanyaan kandidat no urut 3 (Rusda Mahmud dan Sjafei Kahar) kepada Paslon No Urut 1 (Ali Mazi-Lukman Abunawas), Rusda Mahmud pertanyakan keberhasilan Ali Mazi selama menjabat sebagai gubernur di tahun 2003.

Menurut Rusda Mahmud, tidak ada yang spesial pada di masa kepemimpinan Ali Mazi dikala itu, Rusda menyebutkan apa yang di bangun Ali Mazi, seperti Bandara merupakan anggran Nasional yang di subsidi ke Sultra pada saat itu.

“Saudara Ali Mazi ini, selalu banggakan pembangunan Bandara dan MTQ namun disaat itu pembangunan bandara menggunakan anggaran nasional, dan MTQ di masa itu juga program nasional, jadi tidak perlu di besar basarkan, yang saya tanyakan kepada saudara Ali Mazi, apa yang di bangun selama anda menjabat,” tanya Rusda Mahmud kepada Ali Mazi.

BACA JUGA: Dilarang Masuk di Ruang Debat, Sejumlah Tamu Undangan Adu Mulut di Pintu Masuk

Ditempat yang sama usai mengikuti debat publik Sultra 2018, saat di konfirmasi oleh awak media, Ali Mazi mengatakan apa yang di katakan oleh Rusda Mahmud itu tidak benar.

Ali Mazi menjelaskan pembangunan bandara di masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Sultra di tahun 2003 murni dari anggaran APBD Sultra.

“Jadi pembangunan bandara pada saat saya menjadi menjabat, itu murni dari APBD dan kami mulai dengan dasar 5 miliar, pada saat itu daerah lain harus menyiapkan anggaran 500 miliar, dan ini prestasi yang luar biasa dan tidak dimiliki oleh daerah lainnya pada saat itu, termasuk dengan MTQ, itu program daerah dan bukan program pusat,” ungkap Ali Mazi.

Ali Mazi katakan di masa jabatannya periode 2003-2008 terdapat sedikit kendala sehingga masih babyak pembagunan fisik yang belum terealisasi secara maksimal.

“Pada saat itu, di masa jabatan saya, kami sudah melakukan banyak pembagunan, namun saya sedikit ada hambatan, sehingga kepemimpinan di saat itu saya hanya bisa saya jalani selama 3 tahun, seandainya lima tahun, saya tidak bisa bayangkan bagaimana majunya sultra pada saat itu. Tiga tahun saja sudah banyak kita perbuat,” tutur Ali Mazi.

Redaksi

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version