WANGGUDU – Delapan kecamatan di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami kekeringan akibat musim kemarau yang melanda daerah itu. Hal tersebut berdampak pada masyarakat yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih, karena sumur mulai kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut Djasmiddin, merilis kedelapan kecamatan yang mengalami kekeringan. Diantaranya, Kecamatan Motui, Sawa, Lembo, Lasolo, Andowia, Asera, Langgikima dan Wiwirano.
“Di Kecamatan Motui itu Desa Banggina, Matandahi, Poni-Poniki, Kelurahan Bende. Sumur warga kering dan pipa sudah tagantung sehingga air tidak bisa lagi naik meski di pompa gunakan mesin. Tanaman holtikultura seperti sayur-sayuran juga mati, bagaimana kekeringan,” ujarnya Djasmiddin, Kamis (8/11/2018).
Kata Djasmiddin, pihaknya telah melaporkan hal tersebut ke pimpinan daerah. Dan oleh Bupati Ruksamin, telah mengeluarkan SK tanggap darurat penanganan musim kemarau bagi warga yang kesulitan air bersih. Saat ini, BPBD sedang menunggu realisasi anggaran guna melakukan tindakan dini secepatnya.
“Kami sudah turun langsung melihat kondisi di lapangan, untuk mengambil data. Kami sudah ajukan kepada pemerintah daerah untuk melakukan penanganan lebih cepat agar penanganan air bersih segera diantisipasi,” katanya. (a)
Reporter: CR1