BAUBAU – Salah satu pemilik usaha toko oleh-oleh Wolio Snack di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Asdin terpaksa harus menyiasati usahanya agar dapat terus berjalan selama pandemi Covid-19 dua tahun belakangan ini.
Asdin mengatakan siasat yang ia lakukan demi mempertahankan keberlangsungan usaha adalah dengan cara penjualan lewat marketplace dan media sosial.
Dengan cara itu, Asdin mengaku pihaknya dapat menjalankan usahanya. Selain itu, karyawannya juga tetap mempunyai pekerjaan dan penghasilan.
Walau begitu, Asdin mengungkapkan dirinya tidak menampik bila pengaruh pandemi Covid-19 begitu terasa terhadap kondisi ekonomi usahanya. Ia membeberkan sebelum virus asal Cina itu menyerang, toko oleh-oleh miliknya mampu meraup hasil hingga Rp 30 juta per bulan.
Namun, lanjut Asdin, sejak pandemi ia hanya bisa menghasilkan duit sekitar Rp 12 juta saja per bulannya. Penjualannya benar-benar merosot tajam.
“Saya terpaksa memotong gaji sebagian karyawan. Dulu ada lima orang karyawan saya, sekarang tinggal tiga. Dua lainnya mau tidak mau harus di rumahkan,” kata Asdin dalam keterangannya ditulis Jum’at, 29 Oktober 2021.
Asdin menjelaskan minim event selama pandemi membuat perputaran ekonomi usahanya lesu padahal sebelum virus Corona ada, usahanya sudah terbilang mampu menembus pasar skala Nasional.
Ia bercerita usahanya pernah mendapat pengakuan Kementerian Tenaga Kerja sebagai salah satu usaha berkembang. Sebab, dulu pesanan oleh-oleh dari tokonya terjual hingga ke luar provinsi Sultra. Sayangnya, sejak pandemi tidak ada lagi pesanan dari luar daerah.
Asdin menyebut, beberapa oleh-oleh yang tetap diproduksi tokonya selama pandemi diantaranya Stik Daun Kelor, Teh Kelor, Abon Ikan, Aneka Kue Khas Baubau, Kelapa Goreng, dan Kacang Mede.
“Saya hampir dapat bantuan dari pemerintah tapi karena profesi saya aparatur sipil negara (ASN) jadi batal. Saya harap Covid-19 segera berlalu agar bisa merekrut kembali karyawan saya dan usaha juga kembali normal,” pungkasnya.
Penulis : Ardilan