Reporter: Muh. Ardiansyah Rahman
KENDARI – Demonstrasi berujung ricuh terjadi di depan Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Kendari pada Kamis, 18 Maret 2021.
Kericuhan terjadi dipicu demonstran terlibat adu mulut dengan aparat kepolisian yang mengamankan demonstrasi.
Para pendemo menuntut Pokja dan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk membatalkan hasil lelang pekerjaan workshop las dan otomotif mobil.
Kepala BLK Kendari, La Ode Haji Polondu menanggapi hal tersebut, menurutnya harus dipahami bahwa pokja bekerja secara independen.
“Artinya mereka bekerja melaksanakan proses lelang pengerjaan workshop dan oleh Kepala BLK Kendari membiarkan itu tanpa harus dicampuri,” jelasnya.
Menurutnya, demonstrasi yang dilakukan merupakan salah alamat. Seharusnya masa aksi menyuarakan di Kementerian Ketenagakerjaan RI bukan di Kantor BLK Kendari.
Ia menjelaskan, pihak pokja bekerja secara kolektif kolegial, di mana langsung berkoordinasi dari kementerian dan pengambilan keputusan itu di pusat.
“Untuk hasilnya Kepala BLK tidak tahu, demonya salah alamat karena yang kendalikan pokja ini Kepala ULP Kementerian Ketenaga Kerjaan bukan Kepala BLK,” ungkapnya.
Katanya, untuk mekanisme telah berbeda
di tahun 2020 dan 2021, di mana sebelumnya itu pengangkatan dan pembentukan tim pokja dilakukan oleh Kepala BLK Kendari.
“Kepala BLK tidak membuat surat keputusan tentang pengangkatan dan penetapan pokja, ini mekanisme untuk tahun 2021 dan saat ini anggota pokjanya sudah digabung dua dari ULP Kementerian Ketenagakerjaan serta tiganya dari sini dan koordinasinya bukan sama Kepala BLK lagi tapi langsung di Kementerian,” katanya. (B)