Reporter : Adhil
BAUBAU – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Baubau, memprediksi fenomena alam La Nina bakal terjadi di Kota Baubau pada Desember 2020 hingga Januari 2021 mendatang. Demikian disampaikan Kepala BMKG Kota Baubau Fatuhri Syabani ditemui Jumat, 13 November 2020.
Ditemui usai apel konsolidasi kesiapsiagaan penanganan bencana alam di lapangan upacara lembah hijau Kota Baubau, Fatuhri Syabani menjelaskan, La Nina merupakan fenomena iklim global yang ditandai dengan adanya anomali suhu muka air laut di samudera Pasiefik. Dilokasi tersebut, suhu muka air laut bisa lebih dingin dari biasanya. Terjadinya fenomena alam La Nina bisa berdampak hingga ke Indonesia, khususnya di Kota Baubau.
“Dampak yang terjadi itu, meningkatnya curah hujan. Nah, biasanya jika curah hujan tinggi dan durasinya akan lebih lama dari musim penghujan lainnya, pasti potensi bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan bencana alam lainnya bisa saja tejadi. Olehnya itu, kita mengimbau seluruh masyarakat agar mewaspadai fenomena La Nina ini,” kata Fatuhri Syabani
Berdasarkan catatan BMKG Baubau, curah hujan di bulan Desembar bisa mencapai angaka 600 milimeter perbulan. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dari 20 hingga 40 persen dari jumlah curah hurah hujan sebelum fenomena La Nina.
“Intinya, kami meminta seluruh masyarakat agar tetap waspada. Nelayan juga kiranya bisa lebih berhati-hati saat melaut. Karena Fenomena La Nina ini kami anggap cukup berbahaya,” kata Fatuhri Syabani menambahkan.
Sementara itu Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse mengatakan, penanganan bencana alam pada hakekatnya, merupakan tugas dan tanggungjawab bersama. Dimana pemerintah dan stakeholder terkait seperti TNI, Polri, Basarnas, BPBP dan sejumlah pihak terkait lainnya, memiliki pernanan penting dalam penanganan bencana alam yang bisa saja terjadi kapan saja.
“Keterlibatan masyarakat juga tidak boleh diabaikan. Khususnya dalam upaya antisipasi dan mitigasi pada saat terjadi bencana alam. Oleh karana itu, mempersiapkan masyarakat untuk siap menghadapi bencana merupakan tanggungjawab dan prioritas kita semua,” tegas Monianse.
Ditempat terpisah, Kapolres Baubau, AKBP Rio Tangkari mengatakan, sebagai bentuk antisipasi tejadinya bencana alam, seluruh personil disiagakan diseluruh wilayah hukum Polres Baubau. Tidak hanya itu, ketersediaan logistik juga jadi prioritas utama Polres Baubau dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam.
“Apel ini dilakukan untuk kita semua konsolidasikan bagaimana cara-cara kita serta kesiapan kita menghadapi terjadinya bencana alam. Untuk itu semua pihak terkait di wilayah hukum Polres Baubau, kita hadirkan agar persiapan kita lebih mantap. Kita semua berharap daerah kita tidak terjadi bencana alam, namun jika kemudian terjadi, maka kita harus mulai siap dari sekarang mengantisipasi semua kemungkinan yang bisa saja terjadi,” singkat AKBP Rio Tangkari. (2).