Reporter : Hasrun
Editor : Taya
RUMBIA – Bagi pasangan suami istri yang akan menunaikan rukun islam yang kelima, yakni menjalankan ibadah haji bagi mampu, nampaknya tidak usah khawatir karena Petugas Haji Indonesia selalu menyiapkan Kamar Berkah untuk Jamaah sebagai tempat berdua bagi suami istri.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Kemenag Bombana, H. Jumaing saat Manasik Haji di kantor Kemenag Bombana, Minggu (23/6/2019).
“Petugas Indonesia yang mengatur Jamaah Haji di Mekkah biasaya menyiapkan Kamar Berkah bagi pasangan suami istri yang sah secara agama dan aturan saat berada di tanah suci,” ungkap Jumaing saat membawakan materi Manasik Haji.
Meski demikian dijelaskan Kepala Kemenag, Jamaah haji selama di Mekka tidak boleh melakukan hubungan suami istri sebelum melakukan Wukuf di Arafah.
“Nanti setelah pulang dari Wukuf di Arafah, setelah itu dia melaksanakan Tawaf lalu melakukan Tahalul baru bisa berhubungan. Selama belum wukuf itu haram dilakukan,” jelasnya.
BACA JUGA :
- Gubernur Sultra Safari Ramadan, Bagikan Ribuan Bantuan
- LAPaK Minta Inspektur Tambang Sulawesi Tenggara Lakukan Inspeksi PT Timah
- AMPLK Soroti Aktivitas Tambang Bumi Sulawesi di Bombana
- Hari ke Tiga Pekan Vaksinasi Tahap Tiga, PKM Rarowatu Capai 50 Persen
- Andi Nirwana Sebbu: Vaksinasi Harus Dilakukan untuk Mencapai Immunity
- Tingkatkan Pendapatan Masyarakat, Pemkab Bombana Organisasikan Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif.
Ia juga menjelaskan, biasanya petugas Indonesia menyiapkan Kamar Khusus bagi pasangan suami istri yang ingin memanfaatkan tempat dengan berberduaan.Sebab katanya, saat pertama berada di Mekkah Jamaah perempuan dan laki-laki berpisah kamar, meskipun suami istri.
“Kamarnya juga tidak ada yang dua orang pasti empat orang atau lima. Jadi kalau misalkan, Jamaah sudah lama tidak ketemu istrinya dan sah secara aturan agama biasanya disiapakan kamar berkah oleh petugas,” pungkasnya. (a)