Reporter : Ardilan
Editor : Wiwid Abid Abadi
BAUBAU – La Ode Ahmad Monianse, sebagai salah alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengaku kecewa dengan aksi demonstrasi yang dilakukan HMI Cabang Baubau saat kegiatan gerak jalan menyambut HUT RI ke 74.
Monianse menilai, apa yang dilakukan kader HMI Baubau itu menunjukan proses pengkaderannya tidak sempurna. Menurut dia, sebagai salah satu organisasi besar, HMI punya dua ajaran, yaitu ke Indonesiaan dan ke-Islaman kader hijau hitam harus utuh.
“Saya sangat kecewa dengan sikap teman-teman HMI cabang Baubau hari ini, pengkaderannya terlihat tidak sempurna. Hari ini, disaat kita merayakan hari proklamasi kemerdekaan bangsa ini, mereka mau nodai dengan sikap seperti itu. Masih banyak hari lain kalau mau demo,” kata Monianse kepada sejumlah wartawan dirujab Wali Kota Baubau, Kamis (15/8/2019).
Monianse bilang, HMI harusnya punya etika, sebab HMI merupakan kader bangsa. Dengan bersikap seperti itu, Monianse juga ikut mempertanyakan proses pengkaderan HMI Bauabu saat ini.
“Kalau ulang tahun bangsanya saja mereka tidak hargai, itu yang saya pertanyakan tentang kekaderan mereka. HMI itu kader bangsa, sekaligus kader umat, karena ke Indonesiaan dan keislamannya harus satu. Tapi hari ini, mereka melakukan upaya untuk mencemari itu. Tadi saya turun itu sebenarnya sebagai kakak, tapi mereka melawan, dan sebagai sebagai mantan kader saya tidak nyaman dengan itu,” bebernya.
BACA JUGA :
- Negara Rugi 100 M? Kepala Syahbandar Kolaka belum Ditahan, Ini Penjelasan Aspidsus Kejati Sultra
- Penyidik Kejati Sultra Tetapkan Tersangka Kepala KUPP Kolaka dan Tiga Direktur Tambang Nikel Ditahan
- Dikbud Sultra Buka Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat untuk Perangi Kemiskinan Ekstrim
- BNNP Sultra Gelar Coffee Morning, Sinergi dengan Insan Media Membangun Sultra Bersinar
- Pertambangan di Pomalaa, Morosi dan Routa Masuk Dalam Zona Merah Penyalahgunaan Narkoba
- BNN Provinsi Sultra Ungkap Penggunaan Narkoba di Kalangan Pelajar
Monianse menegaskan, jika ingin menyalurkan aspirasi, HMI Baubau harusnya mencari momen yang tepat. Kata dia, masih banyak momentum dilain hari jika ingin mencari panggung aspirasi.
“Saya tidak menyangka mereka tidak pandai mencari momen yang tepat untuk menyampaikan aspirasinya. Ini panggung rakyat, jangan pinjam panggungnya orang untuk melakukan orasi,” tegasnya. (B)