FEATUREDSULTRAWAKATOBI

Diduga Alihkan Anggaran Rp 165 Juta, Pendemo Tuntut Plt Kades Kapota Induk Dipecat

886
×

Diduga Alihkan Anggaran Rp 165 Juta, Pendemo Tuntut Plt Kades Kapota Induk Dipecat

Sebarkan artikel ini

WANGIWANGI – Aliansi Gerakan Mahasiswa Kambode Raya (Gemakarya) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (15/2/2018) melakukan aksi di depan Kantor Bupati Wakatobi, menuntut agar Plt Kepala Desa (Kades) Kapota Induk, Abdul Hanas bersama Sekretarisnya agar dipecat.

Abdul Hanas bersama Sekretarisnya diduga telah melakukan tindak pidana korupsi dan penyalahgunaan wewenang dengan mengalihkan anggaran rehabilitasi jalan Desa Kapota Induk sebesar Rp 165 juta pada APBDes tahun 2017 ke Perahu Fiber tanpa musyawarah.

“Kami menduga Pelaksana Kades Kapota telah melakukan praktek korupsi sebesar Rp 165 juta untuk rehabilitasi jalan ke Perahu Fiber tanpa musyawarah dengan masyarakat Desa Kapota Induk,” ucap Korlap Gemakarya, Hendrik Fajar saat berorasi di pertigaan Pasar Pagi Wangiwangi.

Tak hanya itu, kata Hendrik, pengadaan makanan bergizi untuk 80 orang lansia di Desa Kapota dengan dana sebesar Rp 6 juta namun para lansia hanya mendapatkan satu kaleng kemasan susu kental manis, dimana harga susu tersebut per kalengnya hanya Rp 9 ribu.

“Anggaran makanan bergizi untuk 80 orang itu Rp 6 juta. Sementara para Lansia ini hanya mendapatkan satu kaleng susu dengan harga Rp 9 ribu. Berarti harga 80 kaleng susu dikalikan Rp 9 ribu adalah Rp 720 ribu. Ini dilakukan oleh Plt Kades, Sekretaris dan beberapa anggota BPN-nya,” urainya.

Senada dengan itu, salah satu peserta aksi, Filman juga mengutarakan rasa kekecewaanya terhadap program Wakatobi Bersinar yang sempat dijanjikan Bupati dan Wakil Bupati Wakatobi.

“Hari ini Wakatobi tak lagi bersinar. Dan Wakatobi belum bersinar di Desa Kapota. Kami heran dengan program Wakatobi bersinar ini,” sesal Filman.

Gemakarya juga mendesak Polres dan Kejari Wakatobi untuk melakukan penyelidikan. Mendesak Bupati Wakatobi untuk mencopot Plt Kades Kapota Induk dan Sekretarisnya. Serta meminta kepada DPRD agar membentuk tim Pansus.

“Kami mendesak Bupati supaya mencopot Kades Kapota dan Sekretarisnya,” tutupnya.

Reporter: Sahwan
Editor: Jubirman

You cannot copy content of this page