Reporter : Rahmat R.
Editor : Def
KENDARI – Kelompok mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Pemerhati Kebijakan Publik menggelar aksi demonstrasi di Kantor Gubernur dan Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) pada, Jumat (22/3/2019).
Dalam aksi itu, massa menuntut agar calon Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Roni Yakub Laute yang dikabarkan telah membayar mahar Rp. 500 juta demi menjabat sebagai Jenderal Aparatur Sipil Negara (ASN) segera didiskualifikasi dari pencalonan.
Koordinator aksi, Aziz Munanadar dalam orasinya mengatakan, terkait salah satu calon Sekda Sultra yang membayar mahar sebesar Rp. 500 juta adalah bentuk pencederaan terhadap cita-cita Bangsa.
Menurutnya, pemilihan Sekda sudah dilakukan secara transparan berdasarkan rekam jejak masing-masing calon, apabila cara-cara ini dilakukan maka tidak menuntut kemungkinan kedepannya akan menghasilkan birokasi Sultra yang korup.
“Kami minta agar Roni Yakub Laute didiskualifikasi dari bursa calon Sekda Sultra dikarenakan dugaan kasus suap untuk memuluskan langkahnya menuju Sekda Sultra,” tegasnya.
Selain itu, Aziz meminta pihak Polda Sultra agar membentuk tim investigasi dalam rangka mengusut tuntas kasus dugaan tersebut.
“Kami minta Gubernur Sultra Ali Mazi untuk tidak campur tangan atau melakukan intervensi dalam penetapan Sekda Sultra,” tukasnya.
Baca Juga :
- Bayi 8 Bulan di Kendari Alami Stunting, Butuh Bantuan
- Gubernur Sultra Paparkan LKPJ 2024, Fokus Pembangunan
- Kebakaran Akibat Kompor Listrik Di Toko The Harvest Berhasil Diatasi
- 2217 Narapidana dan Anak Binaan di Sulawesi Tenggara Diusulkan Mendapat Remisi Idul Fitri 2025
- Kapolresta Kendari Pantau Pos Terpadu Mudik Lebaran 2025 di Bandara Haluoleo
- Kasus Dugaan Penyalahgunaan Anggaran di Kantor Penghubung Sultra Naik ke Tahap Penyidikan
Tiga nama calon Sekda Sultra yang dikirim di Pusat adalah Nur Endang Abbas, Roni Yakub Laute dan Syafruddin.
Untuk diketahui, pada pemberitaan sebelumnya JarrAk Sultra membeberkan Roni Yakub Laute telah membayar mahar Rp 500 juta ke pusat. (B)