KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Seorang lansia berinisial M (77) yang merupakan warga Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantunh diri.
Kapolresta Kendari, Kombea Pol Muh Eka Fathurrahman mengungkapkan, menurut keterangan saksi bernama Najir yang merupakan anak korban, aksi gantung diri itu diduga disebabkan karena merasa kecewa dengan anaknya, yang telah pindah di rumah pribadinya. Sehingga ia merasa kesepian selama di berada dalam rumah.
Baca Juga : Dapat Dana Insentif dari Kemenkeu Rp 10 Miliar, Gubernur akan Gunakan Tanam Cabai
“Beberapa hari yang lalu Najir sempat mendengar keluh kesah bapaknya (M) bahwa merasa kecewa, atas pindah rumahnya Nawir yang merupakan anaknya di Kelurahan Anggalomelai,” ujarnya.
Bagaimana tidak, setelah anaknya itu pindah ke rumah pribadinya dirinya tinggal seorang dirinya di dalam rumah. Sebab diketahui, sebelumnya korban tinggal bersama 2 orang anaknya yang lain, yaitu Nadir (23) dan Nawir (32).
Terlebih korban selama 2 tahun, telah menderita sakit asam urat dan rematik. Sehingga untuk berjalan menggunakan alat bantu berupa tongkat.
Baca Juga : Grand Final Duta Pariwisata Mubar, Pemkab Harap Bisa Raih Juara di Tingkat Provinsi
Korban baru diketahui bunuh diri oleh Najir pada pukul 08.20 WITA, setelah anaknya hendak datang mengunjungi korban. Dan saat memasuki rumah ia menemukan korban sudah dalam kondisi tak bernyawa disebabkan gantung diri.
“Sekitar pukul 08.20 Wita Najir bersama Arfin mampir lagi ke rumah orang tuanya M melalui pintu belakang namun terkunci dari dalam, sehingga Lel. Najir masuk melalui pintu depan dan ketika masuk ke dalam kamar, M, Najir melihat korban telah gantung diri dengan menggunakan 2 lembar kain sarung yang ujungnya dililitkan pada rangka atap rumah,” terangnya.
Reporter : Muhammad Ismail
Facebook : Mediakendari