Reporter : Febi Purnasari / Editor : Kang Upi
KENDARI – Pengurus Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal menyambut kedatangan imam besar FPI Habieb Rizieq Shihab (HRS) dalam agenda safarinya ke Kota Kendari.
Safari ke Bumi Anoa ini merupakan rangkaian safari dakwah HRS ke seluruh Indonesia, yang telah dilaksanakan di beberapa kota, sepekan pasca kepulangannya ke tanah air, Senin 10 November 2020 lalu.
Agenda ini sendiri menuai pro dan kontra di masyarakat, akibat masih tingginya penyebaran pandemi. Meski demikian, FPI Sultra telah melakukan serangkaian persiapan.
Sekretaris FPI Sultra, Rusli Masharapi menjelaskan, untuk safari dakwahnya di Kota Kendari, HRS direncanakan bakal mengunjungi Bumi Anoa pada dua atau tiga bulan kedepan.
“Jadi ini memang sudah rencana beliau (HRS) setibanya beliau di Indonesia, beliau akan safari dakwah keliling Indonesia, termasuk Kota Kendari,” kata Rusli saat ditemui di Sekretariat FPI Sultra, Rabu, 18 November 2020.
Menurutnya, untuk saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pengurus FPI Pusat untuk merampungkan segala kesiapan termasuk diantaranya kepastian terkait jadwal safari ke Bumi Anoa.
“Kita terus berkoordinasi dengan FPI pusat, karena ini kan banyak daerah, mungkin yang didahulukan daerah yang besar, maksudnya yang sudah lama terbentuk, kalau palingan dapat jadwalnya dua atau tiga bulan kedepan,” terangnya.
Rusli menuturkan, terkait adanya pro dan kontra di masyarakat akibat masih masa darurat pandemi, pihaknya akan mempersiapkan segala sesuatunya untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan.
“Kesiapan tempat, aparat, juga termaksud kesiapan laskar. Kalau laskarnya betul-betul sudah siap mengawal keamanannya beliau terutama, kami juga kalau keamanannya meragukan, tidak berani juga,” ujarnya.
Untuk agenda ini, kata Rusli, sekira pemerintah daerah tidak mengizinkan maka pihaknya akan logowo untuk menunda safari HRS di Bumi Anoa, meski rencana ini sendiri telah dibahas sejak enam bulan lalu.
“Sebelumnya itu kita pernah minta sekitar enam bulan yang lalu. Jadi kita masih berkoordinasi terus, kesiapannya bagaimana, kita juga ikuti aturan pemerintah daerah, kalau ada surat izinnya, kita laksanakan, kalau tidak ada yah kita juga tidak pernah mau paksakan,” tegasnya.
Namun, lanjutnya, jika safari tersebut bisa terlaksana, pihaknya telah menargetkan jumlah undangan yang bakal hadir sebanyak 3000 lebih, karena banyaknya dukungan ormas di Sultra.
“Kita target dua sampai tiga ribu tamu undangan yang bakal menyambut kedatangan habib. HRS itu bukan hanya milik FPI, disini banyak ormas pendukung, juga masyarakat yang bukan anggota FPI yang siap membantu jika beliau akan datang,” pungkasnya.
Sukses di Bogor, Agenda Safari HRS di Purwakarta Ditunda.
Agenda safari HRS ini diungkapkannya pertama kali dalam ceramahnya di acara Maulid Nabi Muhammad di Markas FPI Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu 15 November 2020 lalu.
Untuk safari perdana HRS sendiri telah dilaksanakan yakni Markaz Syariah di Kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Jumat 13 November 2020 pekan kemarin.
Agenda tersebut sendiri sempat menjadi dipolemikan karena gelaran tersebut dihadiri ribuan masa dan dianggap melanggar protokol kesehatan dan pencegahan pandemi covid-19.
Meski bisa terlaksana di Bogor, agenda safari HRS ditempat kedua yakni di Kota Purwakarta, Jawa Barat yang sedianya bakal dilaksanakan pekan kemarin ditunda pelaksanaanya.
Menurut Kepala Kesbangpol Purwakarta, Uus Usna alasan penundaan, salah satunya karena Purwakarta saat ini masih terkategori zona merah covid-19 dengan kasus konfirmasi positif yang cukup tinggi.