NEWS

Dikbud Baubau Pilih Rapat Dihalaman Kantornya, Kok Bisa?

653
×

Dikbud Baubau Pilih Rapat Dihalaman Kantornya, Kok Bisa?

Sebarkan artikel ini

 

Penulis : Ardilan

BAUBAU – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) ternyata pernah melaksanakan rapat bersama seluruh tenaga pendidik yakni para guru diseluruh sekolah dibawah naungannya seperti TK/Paud, SD hingga SMP dihalaman kantornya selama pandemi Covid-19. Hal ini tentu mengundang tanya, kok bisa instansi tersebut melakukan hal itu.

Rupanya Dikbud Baubau menggelar rapat dihalaman kantornya karena tidak ingin menimbulkan kerumunan yang bisa berakibat munculnya klaster baru penyebaran Covid-19. Sebab bila berkerumun di dalam aula ruang rapat Dikbud, salah satu protokol kesehatan yakni menjaga jarak bisa saja diabaikan.

“Di dinas pendidikan ini kalau banyak peserta rapat, aula tidak memungkinkan kapasitasnya kita rapat di lapangan (Halaman kantor). Yang penting pesannya tersampaikan,” ungkap Kepala Dikbud Kota Baubau, Abdul Karim ditemui Kamis, 10 Juni 2021.

Kata Karim, selama pandemi Covid-19 ini pihaknya lebih sering melaksanakan rapat di halaman kantor dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak masing-masing.

Karim bilang aula ruang rapat Dikbud Baubau bisa saja menampung seluruh guru dari berbagai sekolah. Hanya saja, selama pandemi pihaknya tetap mempertimbang agar menjaga jarak.

“Misalnya kalau hanya kepala sekolah SD cuma 68 orang. Kapasitas ruangan, kita atur jarak bisa. Tapi kalau sudah bergabung dari TK, hadir ketua yayasan dan kepala sekolahnya menjadi 192 orang. Tidak memungkinkan kapasitasnya ruangan kita sehingga ada yang duduk di garasi, dibawah pohon dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak,” terangnya.

Ia mengakui para guru tak sungkan bila menggelar rapat di halaman kantor karena sebagian merasa hal itu merupakan salah satu pencegahan agar tidak tertular virus Corona dengan berjemur di tempat yang disinari matahari.

“Kapasitas ruangan kalau kita paksakan bisa sampai 200 orang. Tapi karena kita harus jaga jarak maksimal 100,” ujarnya./A

You cannot copy content of this page