Reporter : Hasrun
BOMBANA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Bombana memperkenalkan inovasi pakaian dinas harian (PDH) dengan motif khas Suku Moronene.
Etnis Moronene sendiri merupakan masyarakat adat yang mendiami jazirah Bombana sejak ratusan tahun lalu. Kebudayaan Moronene telah diakui sebagai warisan budaya tak benda Indonesia.
Kadis Pendidikan Andi Muhammad Arsyad menuturkan, PDH tenun khas Moronene ini digunakan pada hari Selasa. PDH ini memadukan warna khas pakaian dinas ASN dengan desain khas suku Moronene.
Menurutnya, ide desain PDH ini muncul dari diskusi pegawai Dikbud usai rapat koordinasi di Pulau Kabaena. Bersamanan dengan pengadaan baju kantor, inspirasi itu kemudian dikemukakan dan diterapkan.
“Disini kan ada bagian kebudayaan, awalnya kita diskusikan. Saya sepakat kita bikin baju PDH motif Moronene ini,” terang Andi Muhammad Arsyad saat ditemui, Selasa 30 Maret 2021.
Asyad mengungkakan, kebijakan penggunaan PDH motif Moronene itu di tetapkan sejak awal tahun 2021, dua kali satu bulan. Tak hanya itu, saat menggunakan PDH itu pegawai di Dikbud wajib berbahasa Moronene.
“Biar tidak paham tapi kan kita minimal bisa belajar. Staf penerima tamu misalkan, sapaanya harus bahasa Moronene. Walaupun setelah itu menggunakan bahasa Indonesia,” kata Arsyad.
Untuk mendukung itu, Andi berujar, pihaknya berencana akan membuat kamus khusus bahasa Moronene, untuk bisa mendukung eksistensi dan kelestarian kebudayan Moronene.
“Dengan begitu saya harap kebudayaan Moronene bisa dimunculkan. Di sini ada budaya kearifan lokal. Karna kita mengurusi soal kebudayaan. Dengan begitu kita melestarikan kebudayaan yang ada,” pungkasnya.