BOMBANANEWS

Dikritik Via Medsos, Kades Lantawonua Bombana Ancam Polisikan Warganya

300
×

Dikritik Via Medsos, Kades Lantawonua Bombana Ancam Polisikan Warganya

Sebarkan artikel ini

Reporter: Hasrun / Editor: La Ode Adnan Irham

RUMBIA – Dua warga Desa Lantowonua, Kecamatan Rumbia diancam dilaporkan ke Polisi oleh Kepala Desanya, Hj Kurniawati Hasmin Marunta, SP lantaran mengkritik kebijakannya via media sosial (Medsos), Facebook.

Warga berinisial YN (32) sempat mengunggah tulisan di akun Facebooknya tentang posko Covid-19 desa yang dibangun di tengah desa, bukan di pintu masuk. Hal itu menurut dia tidak tepat.

YN berdalih hal itu bentuk kekhawatirannya dengan ancaman Virus Corona, apalagi Kabupaten Bombana sudah zona merah. Unggahan itulah yang membuat YN langsung ditelpon kadesnya, bahkan ia juga didatangi Bhabinkamtibmas.

“Dia (kades) bilang polisi itu yang akan datangi kamu, bahkan dia kaitkan juga dengan masalah pribadi. Habis bantu suamiku waktu di penjara,” kata YN Sabtu, 2 Mei 2020.

Warga lain, RM (25) juga mengaku sudah berulang kali ditelpon kades lantaran unggahan kritik di akun Facebooknya.

“Itu dua kalimi dia (kades) telpon saya, pernah saya buat status tentang banjir, dia juga telepon saya marah-marah,” ungkapnya.

Salah satu unggahan protes di Facebook oleh warga Desa Lantowonua

Lanjutnya, atas cuitannya itu ia juga diancam akan dipolisikan oleh kades setempat,” Saya bisa Screnshoot itu statusnya saya lapor polisi,” ucap RM menirukan kata kepala desa.

Selain itu protes tentang pembagian satu lembar masker untuk satu Kepala Keluarga juga ia ungkapkan di Facebook, 16 April 2020 lalu.

“Setiap ada status kritik pasti dia menelpon marah – marah dengan mengatakan akan dikenakan UU ITE ,” tambahnya.

Bhabinkabtibmas Desa Lantawonua Fat Triyono membenarkan telah mendatangi rumah warga, Jum’at 1 Mei 2020 malam. Ia mengaku punya kewajiban mengingatkan warganya terkait unggahan tersebut.

“Bahwasanya kalau ada kritikan jangan bermedia sosial. Minimal kalau ada kritikan kita menyampaikan ke pemerintah desa,” katanya.

Menurutnya, hal itu untuk mengatisipasi jagan sampai jari-jemarinya bermain kemudian salah melangkah.

“Tanpa digaji pun saya laksanakan tugas. Saya ingatkan mereka jangan sebutkan macam begitu lagi,” katanya.

Dikonfirmasi soal warga yang protes di Facebook, Minggu 3 Mei 2020 Kepala Desa Lantwonua, Hj Kurniawati Hasmin M, enggan berkomentar banyak soal warganya itu.

“Apanya lagi yang mau dikonfirmasi, sudah dijelaskan kemarin kan ada beritanya. Tidak apa-apa ji nda usah kita ini lagi, sudah juga kita sampaikan masyarakat ini hanya mis komunikasi,” singkatnya.

You cannot copy content of this page