NEWS

Dinas Kehutanan Provinsi Sultra Genjot Realisasi Program Tahun 2023

995
Ketgam: Sekretaris Dinas Kehutanan Provinsi Sultra, M.N. Dharma Prayudi. R, S.Hut

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM–Dinas Kehutanan Provinsi Sultra terus menggenjot realisasi program kerja di triwulan pertama tahun 2023.

Sekretaris Dinas Kehutanan Provinsi Sultra, M.N. Dharma Prayudi. R, S.Hut menerangkan beberapa program yang terealisasikan selama beberapa bulan terakhir.

“Sebenarnya bukan angka yang cukup besar, jika dipresentasekan mungkin sekitar 20% yang sudah terealisasikan di triwulan pertama ini” ungkapnya.

Saat ini Dishut mempunyai 27 UPT serta 25 Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang tersebar di kab/kota serta di bawah pengawasannya.

Selama beberapa bulan terakhir KPH didaerah tertentu menggelar beberapa kegiatan, sehingga kegiatan inilah yang ditunjang oleh para penyuluh.

“Jadi kita juga ada acara semacam penyuluhan selama ini, misalnya kegiatan pembinaan masyarakat kelompok tani hutan” jelas Yudi.

“Selain itu penyuluh juga menerangkan masalah izin perhutanan sosial, memfasilitasi masyarakat/kelompok tani yang ingin mengurus izin perhutanan sosial, terkait administrasi, praktek lapangan, ke tahap teknis bagaimana cara menanam hingga memasarkan” tambahnya.

Terkait kawasan hutan, di Kota Kendari terdapat 2 wilayah yaitu Tahura Nipa-nipa dan Wilayah Nanga-nanga.

“Permasalahan hutan saat ini sama saja dengan hutan-hutan lain, seperti perambahan kawasan hutan, pemanfaatan hasil hutan yang tidak sesuai ketentuan, masalah legalitas juga mungkin ada, yang paling umum yang sifatnya alami itu adalah kebakaran hutan” terangnya.

Yudi menambahkan, di kota Kendari terkait perambahan pihaknya sudah memaksimalkan wilayah Nanga-nanga untuk izin perhutanan sosial.

“Sudah ada satu wilayah yg telah mempunyai izin dan sisanya masih dalam proses negosiasi dan beberapa pengurusan data lainnya” ujarnya.

Untuk kegiatan selanjutnya, pihaknya mulai memaksimalkan rehabilitasi hutan rakyat. Hal ini berkaitan dengan musim tanam, sehingga ada KPH tertentu yang sudah menjadi prioritas tanam.

Terkait perubahan iklim, ancaman El Nino tentu akan berdampak terkait kebakaran hutan, sehingga pihaknya sangat intens berkomunikasi dengan pihak BMKG serta Kementrian pusat.

Setiap bulan, Yudi menjelaskan pihaknya akan mengadakan rapat untuk pembacaan satelit yang berkoordinasi langsung dengan BMKG dan wilayah pusat.

“Jadi kita bisa mendeteksi dini potensi kebakaran hutan lebih cepat, melalui info BMKG kita juga koordinasikan langsung dengan teman-teman di lapangan terkait cuaca, tapi memang kita dapat info kalau tahun ini akan ada kemarau panjang jadi harus ada antisipasi” tutupnya.

Reporter: Nur Anisah

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version