NEWS

Dinas P3A Kendari Imbau Masyarakat Tegas Awasi Anak dan Kurangi Kekerasan

613
×

Dinas P3A Kendari Imbau Masyarakat Tegas Awasi Anak dan Kurangi Kekerasan

Sebarkan artikel ini
Kepal Dinas P3A, Ir. Hj. St. Ganef, M.Si dalam keterangannya saat ditemui Senin, 30 Januari 2023

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Dinas P3A Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Kendari bakal fokus terhadap koordinasi dan sinkronisasi kekerasan pada anak sehingga akan mengembangkan kota layak anak

Kepala Dinas P3A Kendari, Ganef menjelaskan akan memberikan pelayanan terkait kesehatan juga pendidikan baik terhadap anak maupun perempuan itu sendiri.

“Kami juga masih melakukan kampanye-kampanye anti kekerasan di sekolah-sekolah maupun masyarakat pada umumnya,” ucap Ganef.

Ganef juga menerangkan akan melakukan management kasus terkait PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat) yang diikuti langsung Tim Satgas dibawah kendali Dinas P3A.

“Jadi harapannya tim satgas bisa mencegah kekerasan yang semakin meningkat selama ini,” ujarnya.

Ia menyebut, dari data UPTD pada tahun 2021, kekerasan pada perempuan dialami sebanyak 6 orang dan pada anak sebanyak 25 orang. Sedangkan ditahun 2022 mengalami kenaikan pada perempuan sebanyak 7 orang dan pada anak sebanyak 37 orang.

“Harapannya tahun ini harus menurun sehingga upaya kami cukup keras untuk menekan angka kasus kekerasan baik pada anak maupun perempuan,” pintanya.

Ia mengaku kasus tertinggi pada perempuan yaitu terkait kekerasan dan juga legalitas hukum pernikahan dan pada anak yaitu kekerasan seksual.

“Makanya kami mengimbau seluruh orang tua untuk ekstra mengawasi anak-anaknya, jangan mudah percaya begitu saja sekalipun orang terdekat, karena kebanyakan kasus kekerasan seksual pada anak dimulai dari orang terdekat,” katanya.

Menurutnya, pemicu terjadinya kekerasan pada anak dimulai dari kurangnya pengawasan, kuatnya efek dari media sosial, perceraian kedua orang tua sehingga berdampak pada mental anak. Begitupula dengan kekerasan pada perempuan, faktor ekonomi menjadi faktor utama dari timbulnya kekerasan.

“Kita tahu bersama pandemi ini sangat berefek dengan kondisi perekonomian masyarakat sehingga banyak menimbulkan konflik di masyarakat,” ungkap Ganef.

Ia menambahkan pihaknya berharap maraknya kasus kekerasan baik anak maupun perempuan, masyarakat secara umum bisa menjaga, melindungi anak-anak, peduli terhadap sekitar. Begitupun para pendidik agar selalu koordinasi terhadap orang tua terkait muridnya jika kondisinya tidak memadai.

Reporter: Nur Anisah

You cannot copy content of this page