BOMBANAKESEHATANNEWS

Dinkes Bombana Deteksi Corona dengan Survailans

435
×

Dinkes Bombana Deteksi Corona dengan Survailans

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Kadis Kesehatan Bombana, dr Sunandar. Foto: MEDIAKENDARI.com/Hasrun

Reporter: Hasrun
Editor: Kardin

RUMBIA – Dinas Kesehatan ( Dinkes), Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), membekali tenaga kesehatan di setiap Puskesmas daerah itu dengan Survailans untuk mendeteksi gejala Virus Corona.

Kadis Kesehatan Bombana, dr Sunandar menuturkan, sejak akhir Desember 2019 lalu, pihaknya sudah melanjutkan surat edaran Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI terkait dengan pencegahan virus asal Tiongkok itu.

“Jauh-jauh hari kita sudah antisipasi dengan membekali teman-teman di PKM melaui ilmu survailans untuk memantau dan melaporkan jika ada gejala yang mirip dengan Corona,” kata Sunandar, Senin (27/1/2020).

Tak hanya itu, perawat dan bidan desa juga dibekali dengan pengetahuan untuk memantau warga di tempat tugasnya dengan melihat gejala Corona seperti flu, demam tinggi, batuk dan disertai dengan sesak nafas.

“Dan kita harus tau riwayatnya, apakah dia habis berkontak dengan penderita saat melakukan perjalanan. Paling lama itu dua minggu,” katanya.

Dijelaskannya, saat ini virus yang berasal dari China itu dapat tertular dari manusia ke manusia atau melalui udara.

“Awalnya dicurigai penularan virus tersebut dari hewan liar seperti, kelelawar dan ular,” ungkapnya.

Untuk itu katanya, meskipun di Bombana belum terdapat korban penderita virus Corona, setiap warga harus tetap waspada.

“Kalau tidak penting sebaiknya jagan dulu melakukan penerbangan ke luar negeri di China, Singapore dan Malaysia,” ucapnya.

Ia juga menjelaskan, virus tersebut lebih suka menyerang seseorang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti anak-anak dan orang tua berumur sekitar 58 Tahun ke atas. Sehingga dianjurkan untuk makan dan meminum air putih yang seimbang.

“Dianjurkan minum air putih dalam satu kali 24 jam itu, satu setengah hingga dua liter air,” ujarnya.

Selain itu, untuk mencegah virus tersebut, masyarakat dianjurkan untuk hidup lebih sehat, tidak memegang mulut, tangan saat tidak steril atau kotor.

“Dan hindari orang yang memiliki gejala penyakit tersebut,” tutupnya.

You cannot copy content of this page