Reporter : Betirudin
KENDARI – Dinas Kesehatan menyatakan sebanyak 230 anak di Kota Kendari mengalami stunting di tahun 2019. Stunting adalah gejala kekurangan gizi kronis selama periode paling awal pertumbuhan dan perkembangan anak.
Hal itu diungkapkan Kadis Kesehatan Kota Kendari Rahminingrum Pujirahayu saat membawakan sambutan pada kegiatan Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), untuk pencegahan stunting, Kamis 6 Februari 2020.
“Penyebab terjadinya pertumbuhan stunting adalah karena kurangnya asupan gizi yang tidak diperoleh dari lingkungan keluarga,” kata Rahminingrum.
Ia juga menjelaskan, telah banyak terobosan maupun Inovasi yang dilakukan Pemerintah Kota Kendari untuk mencegah stunting. Diantaranya, pemantauan pertumbuhan balita di Posyandu, pelayanan kesehatan ibu hamil.
“Program asi eksklusif, pemberian makanan tambahan, tablet tambahan darah dan salah satunya Ina Parenting,” ungkapnya.
Menurutnya, hingga kini stunting ini belum memiliki obatnya. Maka upaya yang harus dilakukan adalah dengan Ina parenting atau mama pengasuh anak untuk mencegah stunting.
“Program Ina parenting ini untuk mengasuh, mendidik dan membimbing anak dengan benar dan tepat. Saya harap dengan adanya Ina parenting dapat memberikan dampak yang besar untuk mencegah stunting di Kota Kendari,” ujarnya.