JAKARTA — Dion Hardi, calon legislatif (caleg) DPR RI untuk daerah pemilihan (dapil) Lampung II, hanya punya satu alasan untuk bergabung dengan Partai Berkarya. “Saya mengagumi almarhum Presiden Soeharto,” katanya.
Partai Berkarya, masih menurut Dion Hardi, didirikan Tommy Soeharto — putra bungsu Presiden Soeharto — dan didukung Keluarga Besar Pak Harto. Lebih dari itu, Partai Berkarya mengemban cita-cita luhur Pak Harto, menjadikan Indonesia mandiri pangan dan energi.
“Partai Berkarya menjadikan Pak Harto sebagai panutan, dan saya mengagumi Pak Harto,” ujar lelaki yang pernah duduk di kursi DPRD Lampung dari partai lain ini.
Kesejahteraan rakyat saat ini, masih menurut Dion Hardi, mengalami penurunan. Sektor pertanian tidak terbangun, yang menyebabkan Indonesia terus impor pangan.
Kita tidak boleh terus-menerus mengandalkan impor pangan,” ujarnya. “Jika saya dipercaya rakyat Lampung dan terpilih sebagai anggota DPR RI, saya akan berusaha berpartisipasi mewujudkan Indonesia yang mandiri pangan, adil dan makmur.”
Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto, demikian Dion Hardi, punya solusi untuk mewujudkan Indonesia mandiri pangan. Yaitu, konsep ekonomi kerakyatan dengan kearifan lokal, dan penyediaan pupuk Bregandium teknologi hypernano.
Uji coba di sejumlah desa memperlihatkan pupuk Bregandium mampu meningkatkan hasil panen sebesar 30 persen. Jika pupuk digunakan merata di seluruh Indonesia, bukan tidak mungkin hasil panen meningkat serempak, dan swasembada beras bukan isapan jempol.
Ia juga mengomentari kondisi saat ini yang carut-marut. Pertumbuhan ekonomi tidak signifikan, pertanian terabaikan, dan hukum yang belum adil ke semua lapisan masyarakat.
Menurutnya, semua itu harus diperbaiki. Dimulai dari perbaikan ekonomi, dengan meningkatkan penghasilan rakyat kecil dan membuka lapangan kerja. Jika keduanya terpenuhi, perbaikan berikut segera menyusul.
“Pada akhirnya, Indonesia akan bangkit dan punya martabat di level regional dan internasional,” Dion Hardi mengakhiri.