Reporter : Erlin
Editor : Taya
ANDOOLO – Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra), Agusalim yang dituding melakukan penyebaran berita hoax atas beredarnya surat pemanggilan klarifikasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia yang ditujukan kepada Bupati Konsel Surunuddin Dangga kini meminta maaf kepada publik.
Agusalim, menjelaskan dirinya tidak memiliki niat buruk apapun untuk merusak citra pribadi Surunuddin Dangga atau pemerintahan Konawe Selatan saat ini.
Baca Juga :
- Soal Rekomendasi PAW Senawan, KPU Konsel Bakal Klarifikasi Dua Pihak
- Pemkab Konsel Mulai Vaksinasi Covid-19 Februari Mendatang
- Pemda Konsel Dukung Program Kementan
- Bupati Konsel Imbau Warganya Tidak Terpengaruh Hoax Vaksin Covid-19
- Pemdes Andoolo Prioritaskan BLT DD di 2021
- Angka Bunuh Diri di Konsel Tertinggi se-Sultra
“100 persen saya tidak ada niat untuk mencederai pribadi pak bupati Surunuddin Dangga,” ungkap Agusalim kepada awak media. Jumat (15/03/2019).
Berkaitan surat pemanggilan klarifikasi KPK Palsu yang beredar luas tersebut, mantan Kabag Umum ini membantah jika dirinya yang membuat, melainkan orang lain yang berdomisili di Jakarta yang mengirimkannya melalui pesan WhatsAppnya.
“Surat palsu itu bukan saya yang membuat, saya ini tidak terlalu mahir mengoperasikan komputer, apalagi mau buat surat seperti itu, ” ucapnya.
Menurut Agusalim, setelah ia mendapat pesan pemanggilan klarifikasi palsu dari KPK yang ditujukan pada Bupati Konsel Surunuddin Dangga. Ia hanya melanjutkan pesan itu kepada salah seorang kepala desa yang merupakan rekan seperjuangannya dalam memenangkan Bupati Konsel Surunuddin Dangga dan Arsalim Arifin waktu Pilkada lalu.
“saya meneruskan pesan itu pada teman saya yang berprofesi sebagai kepala desa, hanya ingin mengetahui kebenaran surat tersebut apakah memang benar atau palsu,” jelasnya.
Agusalim menambahkan hingga saat ini berproses di Mapolda Sultra, ia tidak mengetahui jika dirinya terlibat dalam delik itu. Namun apapun itu, ia sangat menyesali perbuatannya yang teledor atas ketidakpahamannya terkait UU ITE.
Baca Juga :
- Perbankan dan OJK Diharapkan Dukung Koperasi dan UMKM di Sultra
- Ridwan Bae: Tiga Gubernur Sultra Jadi Pelopor Berdirinya Jembatan Bahteramas
- Donor Darah HUT TNI ke-75, Lanal Kendari Kumpulkan 51 Kantong Darah
- ASN Pemprov Sultra “Puasa” Gaji Setengah Bulan
- Maju di Pilkada Konsel, RAG Minta Doa dan Dukungan ke Anggota FKPPI Sultra
- Disperindag Sultra Wanti-wanti Pangkalan dan Pengecer Elpiji Tidak Kongkalikong
“Melalui pertemuan ini, saya mengaku salah, karena sudah meneruskan pesan yang saya terima dari teman yang awalnya saya kira ini tidak akan berdampak kepada diri saya,” sesalnya.
Ia berharap, kiranya dengan kelalaiannya itu dapat dimaafkan khalayak.
“Saya berharap permintaan maaf saya ini dapat dimaklumi oleh orang tua saya yang juga pimpinan saya yaitu Bupati Surunuddin Dangga, ini juga merupakan pembelajaran bagi saya dalam bermedia sosial,” harapnya.(b)