Reporter: Muhammad Ardiansyah R
KONAWE – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bakal mengefektifkan penanganan sampah secara ekonomis berbasis bank sampah.
Pengelolaan bank sampah melibatkan partisipasi masyarakat dianggap bisa menjadi solusi jangka panjang dalam mengatasi persoalan sampah di Konawe.
Kepala DLH Konawe, Ilham Jaya mengatakan saat ini Pemkab Konawe tengah menggalakkan pemanfaatan bank sampah di masyarakat. Hal itu untuk mengurangi produksi sampah rumah tangga yang dihasilkan warga.
Masyarakat juga bisa mendapatkan mafaat ekonomi dari sampah yang disetorkan ke bank sampah.Keuntungan dari setiap kilogram sampah yang disetorkan, berupa kardus dan kertas bekas, bisa dikonversi menjadi tabungan bagi nasabah bank sampah.
“Setiap kilogram sampah yang kita setor, saldo di buku rekening bank sampah akan bertambah Rp 7 ribu,” kata Ilham Jaya saat ditemui dikantornya, Kamis, 30 Januari 2020.
Ia juga menjelaskan, di tahun 2019 lalu, instansi yang dipimpinnya telah mengalokasikan pembangunan bank sampah induk di Pasar Asinua dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Februari 2020, kita akan bentuk pengurus bank sampah induk. Nantinya, sampah di Pasar Asinua atau kelurahan sekitar bisa ditampung disitu. Sampah yang tidak bisa diuangkan, mungkin bisa diolah menjadi kompos bagi tanaman warga,” ujarnya.
Ilahm menyebutkan, terdapat lima bank sampah yang ada di Konawe untuk saat ini. Kelima bank sampah tersebut, dua diantaranya berada di SMAN 1 Unaaha dan SDN 1 Unaaha.
Tiga lainnya berada di eks Kantor Kebersihan dan Pertamanan Konawe, bank sampah Morina di Kelurahan Asinua dan bank sampah sehat lingkungan di Desa Baruga Kecamatan Uepai.
“Semuanya sudah berjalan pengelolaannya. Tinggal bagaimana pemerintah dan masyarakat memanfaatkan bank sampah itu secara efektif,” ungkapnya.