Reporter: Riat Sarnu
Editor : Kang Upi
BURANGA – Balai Pelatihan Kerja (BLK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengharapkan adanya dukungan dan sinergitas dengan Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur), untuk meningkatkan produktifitas alumni BLK.
Hal itu disampaikan Kepala BLK Sultra, La Ode Haji Polondu dalam sambutannya saat menghadiri monitoring dan evaluasi pasca PBK Non Institusional BLK Kendari, Aula Bappeda Butur, Jumat, (22/11/2019).
Menurutnya, BLK Sultra mengharapkan ada kesinambungan dan sinergitas antara program Pemerintah Kabupaten Butur dan BLK Kendari khususnya melalui penyediaan bantuan permodalan dan akses ke perbankan.
Baca Juga :
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
- DKPP RI Jatuhkan Sanksi Kepada Komisioner KPUD dan Bawaslu Konawe
- Sekda Konawe Gelar Rapat Kerja Besama Pemerintah Kecamatan Onembute
- Kampanye Dialogis Paslon Kada No 3 HADIR Berakhir di Padangguni Jemput Kemenangan
“Untuk memperdayakan saudara-saudara kita yang memiliki keterampilan dan sudah mengikuti pelatihan berbasis kompetensi yang diselenggarakan disini,” kata La Ode Haji Polondu.
Dipaparkanya, di tahun 2019 ini, pihaknya menyelenggarakan 10 paket pelatihan keterampilan kerja yang diikuti 160 orang, dengan berbagai kejuruan dan keahlian yang dimiliki.
La Ode Haji Polondu juga menjelaskan, moditorium evaluasi ini dilakukan BLK yang setiap tahunnya, untuk melihat sejauh mana keahlian mereka terapkan dilapangan setelah pelatihan.
Sementara itu, Perwakilan Alumni BLK, Rajab mengungkapkan, jumlah alumni BLK di Butur saat ini sudah mencapai 512 orang. Beberapa alumni, kata Rajab, telah membuka usaha atas dukungan dari kepala desa.
“Di Desa Dampala Jaya diberikan bantuan mesin jahit melalui dana desa, di Tomoahi 5 unit mesin jahit, Langke’e sudah membentuk satu kelompok besar, di Kelurahan Lakonea 1 usaha las, Desa Pebaoa sudah ada 2 bengkel,” paparnya. /B