Editor: Taya
KENDARI – PT Aneka Tambang Tbk mengumumkan kenaikan untuk peringkat Korporasi dan Obligasi Berkelanjutan I ANTAM Tahun 2011 oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) dari rating “idA-/outlook stabil” menjadi rating “idA/outlook stabil” periode rating 10 September 2019 hingga 1 September 2020.
Menurut Direktur Utama PT. Antam, Arie Prabowo Ariotedjo, kenaikan rating tersebut didukung pertumbuhan profil kredit Antam yang tercermin dari peningkatan rasio arus kas sejalan dengan outlook peningkatan kapasitas produksi feronikel Antam dari pabrik pengolahan di Pomalaa, Sulawesi Tenggara serta proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara yang memiliki kapasitas tepasang sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel per tahun.
Peningkatan rating tersebut juga didukung pula pengelolaan biaya tunai operasi Antam yang rendah di tengah outlook pertumbuhan komoditas nikel global yang positif.
“Kami menargetkan pertumbuhan kinerja operasi dan keuangan yang semakin solid dan positif pada tahun 2019. Kinerja keuangan yang solid terefleksikan dari peningkatan penjualan bersih unaudited Antam pada semester pertama tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp14,43 triliun, atau naik sebesar 22 persen dibandingkan penjualan audited semester pertama tahun 2018 sebesar Rp11,82 triliun,” jelas Arie Prabowo Ariotedjo dalam rilis yang diterima mediakendari.com.
Menurutnya, dengan capaian kinerja keuangan yang solid didukung pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama Antam dan pengelolaan biaya yang baik yang berujung pada stabilnya tingkat biaya tunai operasi.
“Kami terus berupaya untuk memberikan imbal hasil yang positif kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya,”harapnya.
Selain dari outlook pertumbuhan segmen nikel yang postif, kenaikan rating perusahaan didukung pula pertumbuhan segmen bauksit yang sejalan dengan rencana pengembangan hilirisasi bauksit melalui Proyek Pembangunan Pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat yang akan dikembangkan bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dengan kapasitas tahap pertama sebesar 1 juta ton SGAR.
Pada Juli 2019 lalu, Antam juga memperoleh kenaikan Corporate Credit Rating S&P Global dari rating “B-/outlook positif” menjadi rating “B/outlook positif” seiring dengan pertumbuhan kinerja produksi dan penjualan komoditas yang tercermin dari pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan yang solid sepanjang periode 12 bulan ke depan.