BOMBANA

Ekonomi Terpuruk Akibat Covid-19, Ribuan Nelayan Bombana Diusul Terima Bansos

402
×

Ekonomi Terpuruk Akibat Covid-19, Ribuan Nelayan Bombana Diusul Terima Bansos

Sebarkan artikel ini
ilustrasi nelayan.

Reporter : Hasrun.

RUMBIA – Kondisi ekonomi ribuan nelayan di Kabupaten Bombana terpuruk akibat penyebaran covid-19, yang berimbas dengan ditutupnya keran ekspor hasil laut ke negara tetangga.

Atas kondisi itu, Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Bombana bergerak cepat membantu nelayan dengan mengusulkannya sebagai calon penerima dana Bantuan Sosial (Bansos) covid-19.

Kepala DKP Bombana, Sarif mengatakan, pihak telah menyetorkan 4000 nama nelayan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bombana, untuk diprioritaskan sebagai calon penerima bansos.

“Meski nelayan itu masih menangkap ikan di situasi Covid – 19, tapi pembeli kurang sehingga menurunkan pendapatan. Apalagi untuk ekspor seperti gurita dan ikan tuna, sekarang susah karena dibatasi. Pengusaha ikan saja mau bersandar susah,” ungkap Syarif, Senin 20 April 2020.

Menurutnya, keterpurukan ekonomi akibat penyebaran pandemi Covid-19 juga dirasakan dampaknya bagi petani rumput laut di Bombana. Apalagi, pemasaran rumput laut umumnya diekspor ke vietnam.

“Kebanyakan distribusi rumput laut ke luar negeri, seperti di negara Vietnam. Sementara itu tidak jalan, karana dibatasi dalam situasi Covid – 19,” terang Sayarif.

Dikonfirmasi atas rencana ini, Jubir Satgas Covid – 19 Bombana, Heriayanto menuturkan, bahwa untuk Basos bagi nelayan di Bombana pihaknya masih menunggu petunjuk dari Pemerintah Pusat.

“Apakah bantuan langsung tunai Rp 600 ribu, atau pemberian sembako. Kita tunggu dari pusat saat ini ada yang bilang BLT, ada juga yang bilang berupa barang. Kita tunggu petunjuk dulu,” jelasnya.

Ia juga menjelaskan, terkait pemberian Bansos tersebut pihaknya akan melakukan penyortiran data nelayan agar tidak tumpang tindik antara data yang ada di desa dan kelurahan.

“Datanya sudah ada, hanya harus kita keluarkan yang mana telah diinterfensi Pemdes, rastra dan PKH, supaya tidak timpang tindik nantinya,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page