Redaksi
KENDARI – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Kendari terus mengembangkan potensi pariwisata dengan menciptakan objek wisata baru, untuk menambah jumlah destinasi yang telah ada.
Salah satu yang tengah digagas saat ini, adalah mendorong hadirnya destinasi wisata sejarah perjuangan bangsa Indonesia di era penjajahan Jepang.
Mendukung gagasan tersebut, Disbudpar Kota Kendari bakal mengajak akademisi, pemerhati sejarah dan jurnalis untuk mengeksplorasi sejumlah situs sejarah peninggalan Jepang.
Plt Kepala Disbudpar Kota Kendari, Fauziah A. Rachman menjelaskan, eksplorasi yang melibatkan para pihak ini sengaja digelar untuk sosialisasi atas situs sejarah peninggalan Jepang yang akan didorong kedepan sebagai destinasi wisata baru.
Menurutnya, situs sejarah peninggalan Jepang di Kota Kendari, sebenarnya telah berstatus cagar budaya, namun keberadaannya belum banyak diketahui masyarakat.
“Kunjungan ke cagar budaya itu akan dilaksanakan 5 Oktober 2019, melibatkan akademisi dari kampus UHO, pemerhati pariwisata dan sejarah serta wartawan juga akan kita libatkan,” kata Fauziah dalam konfrensi pers di kantornya, Rabu (2/10/2019).
Baca Juga:
- Gerindra Sultra Akhirnya Tuntaskan Perbaikan Jalan Rusak di Lambuiya Konawe
- Harmin Dessy Paparkan Program Kemenangan di Pilkada Konawe di Hadapan Puluhan Ribu Massa Yang Hadiri Kampanye Akbar
- Empat Artis Ibu Kota Ikut Meriahkan Kampanye Akbar Paslon No 3 Harmin dan Dessy di Lapangan Sepak Bola Desa Humboto Uepai, Ribuan Massa dari 28 Kecamatan Turut Memeriahkannya
- DKPP RI Jatuhkan Sanksi Kepada Komisioner KPUD dan Bawaslu Konawe
- Sekda Konawe Gelar Rapat Kerja Besama Pemerintah Kecamatan Onembute
- Kampanye Dialogis Paslon Kada No 3 HADIR Berakhir di Padangguni Jemput Kemenangan
Selain itu, kata Fauziah, agenda ini juga akan melibatkan masyarakat sekitar situs sejarah tersebut, yang nantinya akan dibina sebagai juru rawat dan pemandu wisata.
Sementara itu, Kepala Bidang Purbakala dan Permuseuman Disbudpar Kota Kendari, Indah, menjelaskan, situs sejarah yang akan dikunjungi antara lain, bungker, meriam Jepang, pilboks, dan titik nol Kota Kendari.
“Kita berharap, dengan eksplorasi yang melibatkan banyak pihak termasuk media akan membuka informasi kepada publik tentang objek wisata sejarah di Kota Kendari,” tutupnya.