Reporter: Ferito Julyadi
Editor: Kang Upi
KENDARI – Catatan ekspor Sulawesi Tenggara (Sultra) periode Desember 2019 naik sebesar 56,01 persen dibandingkan catatan yang sama pada November 2019, atau bulan sebelumnya.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, ekspor besi dan baja menjadi komoditas penyumbang angka tertinggi yakni sebesar US$ 106,07 juta. Sedangkan periode November 2019 hanya sebesar US$ 74,74 juta.
“Selama Januari – Desember 2019, lima komoditas utama yang berkontribusi pada nilai ekspor Sultra, yakni besi dan baja, bijih kerak dan abu logam, buah-buahan, ikan dan udang, bahan bakar mineral,” kata Kepala BPS Sultra, Mohammad Edy Mahmud, Senin 03 Februari 2020.
Sementara itu, untuk periode Januari – Desember 2019, China masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$ 1.611,55 juta atau sekitar 86,65 persen, diikuti India dengan nilai US$ 158,14 juta atau 50 persen, dan Taiwan US$ 33,43 juta atau 1,80 persen.
“Nilai ekspor periode Desember 2019, didominasi sektor industri pengolaan sebesar US$ 107,23 juta, pertambangan US$ 78,95, dan sisanya sektor pertanian UD$ 3,81 juta,” tutupnya.
