BAUBAU, MEDIAKENDARI.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) dibawah komando Wali Kota, La Ode Ahmad Monianse menggelar ekspose empat tahun kepemimpinan Tampil Manis di gedung Maedani, Kamis 13 Oktober 2022.
Ekpose tersebut menjadi upaya mewujudkan inovasi pelayanan tanpa sekat yang diuraikan dalam misi Baubau Tampil (Tertib, Aman, Maju, Populer, Indah dan Lancar). Pembangunan periode 2018-2023 juga diharapkan menjadi pamungkas bagi pencapaian visi jangka panjang 20 tahunan yakni “Terwujudnya Kota Baubau sebagai Pusat Perdagangan dan Pelayanan Jasa yang Nyaman, Maju, Sejahtera dan berbudaya pada tahun 2025.
“Masih dalam momentum hari jadi kota Baubau yang ke-481 dan ke-21 sebagai daerah otonom, kepemimpinan Tampil Manis 2018-2023 berada pada periode lima tahunan keempat yang merupakan periode terakhir RPJPD Kota Baubau, sehingga pada periode ini disamping mengemban visi jangka menengah “Mewujudkan Baubau yang Maju, Sejahtera dan Berbudaya tahun 2018-2023,” ungkapnya.
Lanjut, kata dia, hingga menjelang berakhir tahun keempat Pemerintahan Tampil Manis, dengan bangga menyampaikan kepada masyarakat Kota Baubau bahwa apa yang telah ditetapkan dalam visi misi Pemerintahan dan pembangunan yang selanjutnya, dijabarkan dalam RPJMD telah berjalan pada arah yang benar.
“Walaupun ada sedikit adaptasi dan deviasi, namun secara subtansif tidak merubah orientasi yang sudah ditetapkan,” jelasnya.
Monianse mengatakan, secara konsisten pembangunan Baubau selalu mengacu pada prinsip-prinsip yang menekan keseimbangan antara pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan, di mana pendekatannya merujuk pada empat pilar pembangunan kota Baubau yakni sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, ekonomi dan budaya. Sebagaimana tertuang secara berkesinambungan dalam tema pembangunan Kota Baubau, selama empat tahun terakhir untuk kemudian dituntaskan pada tahun 2023 dengan tema sentral mewujudkan Baubau yang sejahtera.
Keberhasilan pencapaian pembangunan selama empat tahun Tampil Manis teridentifikasi dari capaian 20 target indikator kinerja utama kepala daerah. Tercatat 10 indikator memperoleh predikat hijau atau melampaui target tahunannya, atau telah terpenuhi sesuai target RPJMD sebelum akhir periode. Lima indikator berpredikat kuning atau tercapai sesuai target tahunannya dan lima indikator merah, atau berada dibawah target tahunannya dan harus mendapatkan perhatian lebih dalam pencapaiannya.
“Jika ditinjau relevansinya terhadap keberhasilan pelaksanaan masing-masing misi pembangunan dapat kami uraikan, pertama, capaian misi kota Baubau tertib, terindikasi dari empat indikator yang secara kumulatif dapat dinyatakan telah terlaksana dengan sangat baik, yakni predikat akuntabilitas kinerja pemerintah dari kementerian pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan reformasi birokrasi terus meningkat skornya, mencapai predikat B dari target BB pada akhir masa jabatan,” katanya.
“Laporan penyelenggaraan pemerintah daerah (LPPD) dari Kemendagri RI mencapai predikat tinggi dari target sangat tinggi. Opini BPK RI terhadap tingkat akunbilitas pengelolaan keuangan daerah berhasil mempertahankan wajar tanpa pengecualian (WTP) untuk ketujuh kalinya,” sambungannya.
Politisi PDIP itu menerangkan, indeks kepuasan masyarakat untuk pelayanan publik yang mencapai 3,36 poin dari target akhir RPJMD 3,97 poin. Yang kedua, capaian misi Kota Baubau aman dari hasil pengukuran tiga indikator, selang waktu kejahatan menurun menjadi 15 jam 36 menit dari 5 jam 45 menit 36 detik, pada tahun sebelumnya telah melampaui target akhir RPJMD yakni 7 jam 20 menit 50 detik.
Dari segi tindak pidana kriminalitas, tercatat terjadi penurunan kasus sebesar 22,94% dari 310 kasus pada tahun 2022 menjadi 239 kasus di tahun 2021. Indeks resiko bencana 194,80 poin stabil selama dua tahun terakhir. Indeks kerukunan antar umat beragama 73,83 poin sedikit menurun dari tahun sebelumnya, tetapi tetap dijalur yang tepat mendekati target akhir sebesar 80,30 poin.
“Kondisi ini mengindikasikan selama empat tahun Pemerintahan Tampil Manis kita telah berhasil menjaga situasi daerah yang kondusif, memelihata toleransi antar umat beragama dan kesadaran hukum masyarakat serta menjaga kestabilan kondisi kehidupan berdemokrasi di Kota Baubau,” ujarnya.
Ketiga, kata Monianse, capaian misi kota baubau maju, diukur dari pencapaian lima indikator diantaranya rata-rata lama sekolah telah mencapai 10,91 tahun dari target 11 tahun. Harapan lama sekolah 15,17 tahun telah melampau target 15 tahun. Angka harapan hidup mencapai 71,25 tahun dari target 72 tahun di akhir periode RPJMD. Indeks pembangunan gender (idg) 90,27 poin dari target 90,77 poin diakhir periode. Indeks gini mencapai 0,443 poin sedikit menurun dari tahun sebelumnya 0,4040 poin, terindikasi terjadi perluasan kesenjangan antar pendapatan di Kota Baubau.
Terkait pencapaian misi ini, ia menguraikan, Kota Baubau juga berhasil memperoleh berbagai penghargaan, diantaranya sanitasi total berbasis masyarakat (stbm) Award, penghargaan bebas frambusia dan penghargaan kota sehat dengan predikat swasti saba wistara dari Menteri Kesehatan RI, penghargaan manggala karya kencana dari BKKBN RI. Serta berbagai penghargaan di bidang pendidikan, baik ditingkat nasional maupun regional yang menunjukkan keberhasilan kita dalam membina putra-putri bangsa.
Orang nomor satu di Kota Baubau itu menyebut, yang keempat, capaian misi Kota Baubau populer diukur dari pencapaian empat indikator yakni tingkat pertumbuhan nilai investasi 2,55% menurun signifikan dibanding tahun sebelumnya 12% dari target akhir 9,60%. Laju pertumbuhan PDRB sektor perdagangan dan industri 4,99% meningkat signifikan dari tahun sebelumnya -4,81%. Laju pertumbuhan PDRB sektor pariwisata 1,26 meningkat dari 1,06% pada tahun 2020. Indeks pembangunan kebudayaan belum terukur. Laju pertumbuhan PDRB sektor perikanan/pertanian 3,15% menurun dari 4,83% di tahun 2020.
“Dalam penyelenggaraan misi ini, kami berhasil memperoleh penghargaan penggagas pembangunan Kota Baubau yang dianugerahkan oleh lembaga prestasi indonesia dunia (Leprid) pada tahun 2022. Tantangan kedepan popularitas sebuah kota semakin kompleks. Tidak hanya sekedar jejak historis akan tetapi kejelian warga, dalam memunculkan keunggulan atau keunikan atau ”sesuatu” yang tidak dapat ditemui di tempat lain, akan menjadi kekuatan dalam menghadapi persaingan dengan daerah lain yang di era otonomi ini,” jelasnya.
“Semua daerah berpacu untuk menjadi lebih unggul, lebih baik, lebih menarik dibanding daerah lain karenanya pemerintah terus mengupayakan pelaksanaan event-event baik skala daerah, regional maupun nasional, diantaranya Porprov Sultra ke-14, jambore PKK, Raimuna, Musrenbang Provinsi yang selama tahun 2021-2022 terasa sangat signifikan, dampaknya baik bagi popularitas maupun dampak ekonomi bagi masyarakat,” tambahnya.
Kelima, ungkap Monianse, Capaian misi Kota Baubau indah, diukur dari pencapaian dua indikator yaitu indeks kualitas air 0,67 poin menurun dari capaian 0,46 poin pada tahun sebelumnya dan indeks kualitas udara 86,50, menurun dari capaian 86,19 pada tahun sebelumnya.
Namun, telah mendekati target akhir RPJMD. Keenam, capaian misi Kota Baubau lancar, diukur dari indeks konektivitas wilayah Kota Baubau tercatat sebesar 49,80 , di tahun keempat tampil manis dari target 70,00 diakhir periode 2023 atau kinerjanya telah mencapai 71,14%.
“Dalam rangka mewujudkan misi keenam kota baubau yang lancar, Pemkot Baubau juga terus berupaya meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas, melalui penanganan jalan dan jembatan, pembangunan bandara dan pelabuhan, serta dukungan sarana dan prasarana perhubungan lainnya,” katanya. (Adv)
Penulis : Ardilan