Reporter : Syaud Al Faisal
Labungkari – Masalah air bersih merupakan hal yang paling fatal bagi kehidupan masyarakat. Dimana hampir dapat dipastikan setiap hari manusia membutuhkan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan sebagainya.
Dalam skala yang lebih sempit, Kabupaten Buton Tengah terkhusus Desa Waara Kecamatan Lakudo sangat membutuhkan air bersih tersebut, karena kualitas hidup warga di desa sangat tergantung dari kualitas air yang dikonsumsi. Air yang baik dan sehat membuat ekosistem sehat dan tetap terjaga. Sebaliknya, kualitas air yang buruk berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan.
Atas itu semua, Bupati Buton Tengah, Samahuddin tak henti hentinya terus berupaya untuk merealisasikannya karena hal itu sejalan dengan visi misi daerah yakni program pembangunan di bidang air minum dan sanitasi, baik yang dilakukan dengan berbasis dinas/lembaga maupun yang dilakukan dengan berbasis masyarakat.
Bupati Buteng, Samahuddin mengatakan, air bersih merupakan kebutuhan sangat mendasar untuk masyarakat. Untuk itu pemerintah daerah terus berupaya memenuhinya, mengingat warga desa Waara Kecamatan Lakudo dari berpuluh-puluh tahun lamanya, sama sekali tidak merasakan layanan air bersih. Untuk itu pihaknya mewujudkan keluh kesah masyarakat desa tersebut melalui Anggaran Perubahan Pendapatan Belanja Daerah (APBD-P) tahun 2019.
“Saya alokasikan Rp 900 juta melalui APBD-P tahun 2019 untuk pembangunan sarana air bersih khusus desa waara ini karena dari tahun ke tahun belum dapat terpenuhi, serta ini merupakan salah satu janji kampanye saya dulu,” jelasnya.
Orang nomor satu ini pun membeberkan, semenjak dirinya mencalonkan diri sebagai Bupati telah mempunyai niatan untuk membangun sarana air bersih di desa Waara. Dan paska terpilih menjadi Bupati Buton Tengah, dirinya diam diam memanggil para perangkatnya untuk membantu dan merumuskan pengadaan layanan air bersih di desa tersebut.
“Sejak kampanye dulu, sempat saya janjikan untuk layanan air bersih di Desa Waara dan sekarang saya penuhi janji itu. Intinya kesejahteraan rakyat Buteng diatas segala-galanya,” tutup Samahuddin usai meresmikan sarana air bersih di desa waara, Selasa 17 Maret 2020.
Dikesempatan yang sama, Kepala Desa Waara, Samsul Zinu, mengaku pihaknya sangat bersyukur dengan adanya akses air bersih, dimana warganya dari tahun ke tahun sangat sulit mendapatkan air bersih. Selama ini warga desanya harus rela menyeberang dengan kapal membeli air bersih di kota Baubau menggunakan jerigen.
“Empat bupati, empat gubernur dan enam kepala desa berganti, nanti di kepemimpinan pak Samahuddin baru dapat direalisasikan,” bebernya.
Ditengah kebahagiaan itu, Samsul memberikan sedikit gambaran terkait kondisi saat pihaknya terus berupaya untuk membangun air bersih di desanya. Menurutnya, banyak warga yang merasa pesimis akan dapat terealisasi dengan baik dan terukur, namun tidak memperdulikannya dan tetap melanjutkan pengadaan program air bersih itu.
“Jujur saya buat ini, saya pertaruhkan jabatanku. Saya berkali kali ketemu Bupati minta petunjuk dan alhamdulilah beliau bersedia membantu kami. Untuk itu saya atas nama warga desa Waara mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan Bupati, Samahuddin. Desa Waara bisa menikmati ari bersih,” tutupnya.
Untuk diketahui, Desa Waara Kecamatan Lakudo memiliki 226 rumah dalam penyaluran air bersih ini dan baru dapat direalisasikannya sebanyak 70 rumah. (Adv)