NEWS

Empat Tokoh Sultra Dinilai Layak Masuk Kabinet Indonesia Maju

2667

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Dewan Pembina Anoa Sultra, Adi Yusuf Tamburaka mengatakan, dalam waktu dekat ini berhembus isu akan adanya Rusheffel Kabinet atau perombakan oleh Presiden Jokowi.

Ia menilai, dalam Kabinet Indonesia Maju milik Jokowi layak memasukkan kader-kader terbaik asal Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan berbagai pertimbangan aspek.

“Kabinet kerja Pak Jokowi, Saya sebagai putra Sultra  bertanya mengapa putra dan putri Sultra tidak tidak pernah terpilih untuk menjadi kabinet Indonesia. Sudah 7 presiden dan tujuh kali Jokowi datang di Sultra sampai mendapat gelar La Ode, padahal putra putri daerah terbaik ada di pusat,” ungkap Yusuf saat ditemui di Kendari, Jum’at (21/10/22).

Ia menilai, empat tokoh ini sangat layak masuk dalam Kabinet Indonesia Maju tersebut.

Baca Juga : Resmikan Mako Sementara, Ketua HKTI Sultra : Nanti Dibangun Kantor yang Lebih Megah

“Dari segi politisi ada Pak Ridwan Bae, ada Pak Hugua mantan Bupati dua periode, ada Pak La Ode Ida mantan Wakil Ketua ombudsman RI, dan ada Pak La Ode Sahrif mantan Wakil Ketua KPK. Ada apa sebenarnya di Sulawesi Tenggara sampai tokoh-tokoh ini tidak dilirik?,” terang Yusuf.

Ia menambahkan, di sisi lain diketahui bersama bahwa penopang ekonomi Indonesia kedua adalah Sultra yang dibuktikan dengan lahirnya PT Virtue Nikel di Sultra stok nikel kurang lebih 1,2 juta bilion dolar diseluruh daratan 7 kabupaten di Sultra.

Kemudian kemarin ditambah lagi dicanangkan aspal Buton stok 600 juta ton, kemudian para menteri datang juga kesini. Sehingga muncul pertanyaannya kenapa dan Apakah tidak ada putra terbaik Sultra yang bisa duduk di Kabinet Indonesia Maju.

Baca Juga : Dinkes Kendari Imbau Masyarakat Jaga Imunitas Tubuh Selama Masa Pancaroba

“Sulawesi Barat yang baru mekar sudah ada dia punya menteri. Indonesia merdeka selama 77 tahun. Sultra merdeka dari Sulsel 57 tahun umurnya. Sulsel sudah berulang kali jadi menteri, Sulteng, Gorontalo, Sulawesi Utara Sulawesi barat, NTT, Papua, NTB, mengapa kita tidak?,” tegasnya.

Menurut Yusuf, kalau memang tidak bisa diambil dari politisi, dari kalangan profesional ada, birokrat tulen ada dan kalau tidak bisa jadi menteri minimal jadi wakil menteri untuk keterwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Harapan saya kepada Jokowi sebelum karpet merah dilipat pada tahun 2024, berilah kami kado yang terbaik untuk Sultra, jangan hanya datang berkunjung saja membawa investasi,” harapnya.

“Putra asal kami dari Sultra ini dari 4 suku bangsa yang ada ini mewakili kami di pusat. Berarti Indonesia melihat sepihak kita. Jangan hanya pulau Wakatobinya yang dilihat, jangan hanya pulau labengkinya, nikel dan aspalnya yang dilihat lantas orang-orang nya tidak digunakan. Artinya jangn hanya sumber daya alam yang dilihat tapi juga sumber daya manusianya juga,” jelas Yusuf.

Reporter : Rahmat R.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version