Reporter: Rahmat R.
Editor: La Ode Adnan Irham
JAKARTA – Anggota DPR RI asal Sulawesi Tenggara (Sultra), Fachry Pahlevi Konggoasa meminta Pemerintah Pusat melalui Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo untuk memperhatikan Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal yang diungkapkan Fachry saat rapat Komisi IV bersama mitra kerja, Selasa (19/11/2019) itu, karena musibah banjir bandang yang dialami Kabupaten Konawe dan Konawe Utara (Konut) Juni 2019 lalu.
Tidak adanya perhatian pemerintah pusat kata dia, menjadi kendala masyarakat di dua kabupaten itu untuk bangkit pasca banjir.
Di depan Mentan, Fachry memberikan data kerusakan yakni, 9.000 hektare lahan di Konawe, sawah siap panen dan jangka panen, 300 hektare jagung, 30 hektare kacang tanah dan 700 perkebunan produksi yang rusak akibat banjir.
BACA JUGA:
- Diduga Lakukan Pelecehan Terhadap Anak Perempuan, Oknum Imam Mesjid di Kabupaten Konawe di Polisikan
- Tak Kunjung Diumumkan Putusan Sidang Etik Penyelenggara Pemilu di Kabupaten Konawe, Lira Sultra Pertanyankan Kinerja DKPP
- Selain ASN Fajar Meronda, Dugaan Terlibat Politik Praktis Lurah Tuoi dan Lurah Anggaberi di Facebook, Bawaslu Konawe Teruskan ke BKN dan KASN
Belum lagi peternakan sapi, ayam dan lainnya. Jumlahnya kata dia bervariasi, yang jelas dampaknya selama satu bulan sangat dirasa. Data itu belum termasuk di Kabupaten Konut.
Terakhir Fachry turun ke lapangan Jumat pekan lalu, untuk mengecek bantunan dari Kementerian Pertanian, hingga kini bantuan itu belum terealisasi.
“Kurang lebih hampir enam bulan ini Pak Menteri. Ada bantuan pupuk, itupun belum terealisasi karena masih tertahan di Provinsi Sultra. Proses birokrasi ini menjadi problem sehingga realisasi bantuan tidak tepat sasaran,” kata Fachry.
Menurutnya, masyarakat di Sultra sebelum banjir itu sudah susah, setelah terkena banjir tambah susah. Untuk itu dia meminta perhatian khusus untuk daerah pertanian dan perkebunan yang rawan banjir. (B)