Reporter: La Ato
KENDARI – Pemerintah Kota Kendari berharap dengan adanya Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat Nusantara Kota Kendari periode 2020-2023, dapat memperkokoh silaturahmi serta kebersamaan dalam menyinergikan potensi yang dimiliki semua golongan yang ada di Kota Kendari, sehingga cita-cita menghadirkan Kota Kendari sebagai kota layak huni menjadi terwujud.
“Mari kita jadikan perbedaan dan keragaman ini sebagai potensi untuk merajut kebersamaan, sehingga kita tetap berpegang pada adat istiadat masing-masing. Tetapi di tengah semangat itu, kita juga saling menghormati dan menghargai agar budaya kita tetap lestari. Selain itu, kita harus tampil di tengah-tengah masyarakat sebagai teladan, sebagai contoh bagi komunitas kita masing-masing,” kata Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir usai melantik pengurus Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat Nusantara Kota Kendari di Rujab wali kota, Selasa, 16 Februari 2020.
Selain berharap agar Forum ini dapat mengokohkan silaturahmi antar golongan, ia juga berharap, Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat Nusantara Kota Kendari ikut andil dalam menyuksuskan program vaksinasi yang saat ini digalakkan oleh pemerintah.
“Program vaksinasi ini adalah salah satu jalan keluar yang sedang kita tempuh untuk membebaskan masyarakat dari ujian pandemi Covid-19. Oleh karena itu, mari kita memberikan pencerahan serta imbauan kepada seluruh masyarakat di lingkungan kita masing-masing untuk memberikan dukungan terhadap program vaksinasi ini,” imbau Sulkarnain.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Antar Lembaga Adat Nusantara Kota Kendari Periode 2020-2023, Alamsyah Lotunani mengatakan, keanekaragaman suku, budaya, dan adat istiadat yang merupakan kekuatan potensial bangsa yang kaya akan nilai-nilai luhur perlu dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber motivasi bagi kemajuan daerah, khususnya Kota Kendari.
“Keanekaragaman ini perlu dijaga dan dirawat bersama agar tercipta suatu kerukunan dan kedamaian hidup yang merupakan barang mahal,” katanya.
Dinamika perkembangan masyarakat yang berlangsung demikian besar, menurutnya, telah mempengaruhi berbagai lini kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.
“Oleh karena itu, masyarakat, khususnya yang tergabung dalam berbagai lembaga adat paguyuban di Kota Kendari perlu mempersiapkan diri guna mengantisipasi dinamika perkembangan yang begitu cepat,” tutupnya. (b)