Reporter: Muh. Ardiansyah R
BANJARMASIN – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi, meminta wartawan untuk membuat berita berdasarkan fakta yang ditunjang data, agar menghasilkan karya jurnalistik berkualitas.
Hal itu diungkapkan Ali Mazi pada gala dinner peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di salah satu hotel di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Jumat, 7 Februari 2020.
Dalam gala dinner tersebut Pemprov Sultra menerima apresiasi dari Dewan Pers karena Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) tahun 2018 mencapai skor tertinggi di Indonesia, yakni 84,8 poin.
“Buatlah berita yang berkualitas berbasis fakta dan data, sehingga tidak terjebak dan tengelam dalam euforia kebebasan informasi dalam berita-berita palsu atau hoaks,” kata Ali Mazi.
Ia juga menjelaskan, lahirnya Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, telah mendorong terwujudnya penghormatan dan penghargaan, serta perhatian yang lebih baik terhadap prinsip kebebasan pers.
“Tidak dapat dipungkiri bahwa pers sangat berperan dalam menyuarakan dan menghadirkan masukan kepada Pemerintah Pusat maupun daerah,” ucap Ali Mazi saat membawakan sambutan.
Politisi Nasdem ini juga menegaskan, kebebasan pers merupakan satu sisi dari keping yang sama dengan kebebasan berekspresi. Namun, kemerdekaan pers diakui jembatan antara kebebasan berekspresi dan demokrasi.
“Di era serba digital sekarang ini, pemberitaan terkait daya saing daerah sangat dibutuhkan untuk merumuskan kebijakan pemerintah maupun sektor pelayanan swasta dan masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu Ia berharap, seluruh insan pers dapat tetap menjunjung tinggi azas keberimbangan dalam memberitakan sebuah isu dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya.
Menurutnya, kehadiran media massa yang turut menyajikan informasi penting, terkait ekonomi kerakyatan, yang tentunya patut diapresiasiakan, contohnya bisnis konvesional.
“Secara bertahap telah menuju bisnis online atau sering disebut bisnis ekonomi digital, tanpa edukasi dari sejumlah media,” ujarnya.