Redaksi
MOROSI – Gedung Laboratorium milik PT Obsidian Stainlies Stell (PT OSS) di Desa Tani Indah, Kecamatan Kapoiala, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), terbakar, sekitar pukul 10.45 WITA, pada Rabu (14/8/2019).
Kapolsek Bondoala, Ipda Satria Madangkara, kepada mediakendari.com menjelaskan, kejadian itu bermula sekitar pukul 08.00 WITA, saat beberapa pekerja lokal yang sebagian besar adalah perempuan melakukan kegiatan pekerjaan didalam gedung laboratorium.
“Karyawan yang didominasi perempuan saat itu sedang melakukan pembenahan ruangan, yang sudah dalam tahap finishing. Serta ada beberapa karyawan TKA China, yang sedang melakukan pekerjaan konstruksi pengelasan anak tangga yang menuju lantai dua,” jelas Ipda Satria.
Lalu, lanjut Satria, sekitar pukul 10.45 WITA, tiba – tiba muncul kepulan asap dari ruangan laboratorium, tempat penyimpanan bahan kimia yang terletak dilantai dasar yang berhubungan langsung dengan tempat pengelasan anak tangga yang sedang dikerjakan oleh TKA China.
BACA JUGA :
- Sukses Pimpin Konawe, Pj Bupati Harmin Ramba : Tingkat Inflasi di Kabupaten Konawe pada Bulan Juni 2024 Terendah Se Sultra
- Gelar RUPS Tahun Buku 2023, Bank Sultra Bagikan Dividen Rp.282 Miliar kepada Pemegang Saham
- Bank Sultra Raih Penghargaan dan Miliki Kinerja Keuangan Terbaik dari The Asian Post Best Regional Champion 2024
- BWS Kendari Bantah Kabar adanya Kerusakan Bendungan Ameroro, PPK BWS : Foto dan Vidio yang Beredar Merupakan Kejadian Setahun yang Lalu
- Per Agustus 2022, Dua Kota di Sultra Alami Inflasi 0,12 Persen
- Per Agustus 2022, Dua Kota di Sultra Alami Inflasi 0,12 Persen
Selang berapa saat kemudian, sambung Satria, terdengar ledakan keras dari ruangan laboratorium tersebut, sehingga para karyawan yang berada didalam gedung tersebut berlarian keluar gedung untuk menyelamatkan diri.
“Pada saat itu pula langsung dilakukan pemadaman dengan menggunakan alat pemadam oleh karyawan TKA China, dan dibantu oleh beberapa karyawan lokal yang pada saat itu berada disekitar lokasi,” katanya.
Ipda Satria bilang, untuk sementara, penyebab kebakaran diduga berasal dari percikan api las, dan langsung menyambar bahan kimia.
“Untuk sementara, penyebab kebakaran diduga dari percikan api las, dan mengenai bahan kimia yang berada diruangan laboratorium. Dugaan lain, adalah ledakan berasal dari AC duduk, yang berada didalam ruangan laboratorium tersebut,” jelasnya.
Ia mericinci, atas kejadian tersebut, 19 orang karyawan lokal, yang terdiri dari 17 orang perempuan, dan 2 orang laki – laki mengalami keracunan yang disebabkan oleh asap dari kebakaran tersebut.
“Saat ini, korban sudah dirawat di Rumah Sakit Bahteramas,” pungkasnya.
Saat ini, kejadian tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian dengan meminta keterang dari beberapa saksi.