Reporter: Syaud Al Faisal / Editor: La Ode Adnan Irham
LABUNGKARI – Pandemi Covid-19 saat ini juga berimbas pada perekonomian, salah satunya usaha rumput laut di Desa Tanailandu, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah. Harganya kini anjlok atau turun drastis.
Pengusaha rumput laut, Agus (45) mengatakan para pengusaha petani rumput laut disana rata-rata mengeluh dan pasrah turunnya harga rumput laut secara drastis hingga 50 persen.
“Awalnya dijual berkisar Rp 24 ribu per kilogram, karena corona harganya turun jadi Rp 14 ribu perkilogramnya,” ujar Agus saat ditemui di tempat usahanya di Desa Tanailandu, Minggu 19 April 2020.
Anjloknya harga rumput laut, kata Agus membuat para petani resah. Kalau Covid-19 dapat berlangsung lama, para pengusaha budidaya rumput laut bisa kapan saja gulung tikar, mengingat para pembeli juga tidak dapat bergerak setelah melihat situasi saat ini.
“Saat ini modal yang dikeluarkan para pembudidaya jauh lebih banyak daripada hasil penjualan rumput laut. Dilain sisi juga para perusahaan atau pembeli rumput laut di Baubau tidak bisa berbuat apa-apa, karena tidak bisa mengekspor karena corona dan tertampung di gudangnya,” jelasnya.
Dari observasi di lapangan, masalah yang masih menjadi pikiran petani adalah ketidakpastian harga rumput laut karena Covid-19. Belum dapat dipastikan kapan harga stabil. Namun, kemungkinan penurunan harga pasti akan kembali terjadi. (A)