Kendari

Google Siapkan fitur Tangkal Hoax di Pilkada Serentak 2020

762
×

Google Siapkan fitur Tangkal Hoax di Pilkada Serentak 2020

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Ilustrasi, Sumber Foto : Google

Reporter : Sardin.D

KENDARI – Google Indonesia turut mensukseskan Pilkada serentak 2020, khususnya untuk menangkal serangan berita bohong atau hoaks yang dapat mengganggu pesta demokrasi.

Head of Corporate Communications Google Indonesia, Jason Tedjasukmana menuturkan, fitur tersebut agar pemilih mengerti, mengikuti dan berpartisipasi dalam proses demokrasi.

“Kami melakukannya dengan lebih menampilkan informasi penting di search, mendukung jurnalis lewat pelatihan verifikasi dan cek fakta, serta dengan membantu menularkan keterampilan itu lewat partner-partner kami, kepada guru, murid dan anggota keluarga,” kata Jason dalam konferensi virtual, Senin 26 Oktober 2020.

Dilansir dari CNN Indonesia, Jason menuturkan ada tiga cara yang dilakukan Google Indonesia.

Pertama, google bekerja sama dengan sumber resmi, lokal untuk menampilkan informasi tentang tata cara pengambilan suara selama pemilu informasi ini di tata dalam format yang lebih mudah dipahami, informasi akan muncul di atas Search.

Kedua, pengguna akan lebih sering melihat panel yang berisi hasil pencarian di fitur google search. Panel itu berisi ringkasan informasi penting dan link ke referensi. Ketiga, ada banyak sekali halaman web yang mungkin berisi informasi yang relevan untuk pencarian umum.

Jason juga menjelaskan google harus menata informasi itu agar sebisa mungkin menyampaikan hasil yang paling relevan dari sumber resmi.

“Lalu, kami bekerjasama dengan komunitas jurnalis untuk memberikan pelatihan verifikasi dan cek fakta bagi jurnalis dan pengecek fakta,” kata Jason.

Jason menuturkan, google sejak 2017 memulai google news initiative (GNI) Indonesia Training Network yang merupakan hasil kerjasama dengan Google, Internews dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

GNI Indonesia bertujuan meningkatkan kualitas berita dan informasi yang disampaikan jurnalis kepada warga Indonesia.

“Program ini melatih keterampilan jurnalis, blogger dan pelajar dalam memerangi disinformasi dan misinformasi,” tutur Jason.

Ia mengungkap, keterampilan ini penting untuk menyediakan informasi berkualitas bagi para pemilih selama pemilu di Indonesia pada 2018 dan 2019 lalu. “Sejak 2017 jaringan ini hampir melatih 11.000 jurnalis di 51 kota,” kata Jason

Jason menuturkan Google juga mendukung peluncuran Cek Fakta. Cek Fakta adalah sebuah proyek verifikasi dan cek fakta yang melibatkan GNI, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), AJI dan Internews

Jason menjelaskan warga Indonesia harus diberi kemampuan dan alat yang tepat untuk mengenali berita hoaks. Menurutnya hal ini penting agar mereka tidak percaya pada berita hoaks dan menyebarkannya.

“Kami harap kemampuan ini bahkan bisa membantu mereka membongkar hoaks yang mungkin mereka terima pada aplikasi chat atau media sosial mereka,” kata Jason.

You cannot copy content of this page