AdvertorialKONAWEPROV SULTRASULTRA

Gubernur Sultra Canangkan Agroforestry untuk Ketahanan Pangan

116
×

Gubernur Sultra Canangkan Agroforestry untuk Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini

KONAWE, Mediakendari.com – Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, secara resmi meluncurkan program penanaman tanaman pangan dengan pola agroforestry di kawasan hutan sosial Desa Puuhopa, Kecamatan Puriala, Kabupaten Konawe, Minggu 23/3/2025. Program ini bertujuan memperkuat ketahanan pangan sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.

Dalam sambutannya, Gubernur mengungkapkan bahwa data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024 menunjukkan stagnasi produksi pangan dan sekitar 16% wilayah kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara masih rentan pangan. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil langkah konkret melalui agroforestry, yang memadukan tanaman pohon dengan pertanian atau peternakan.

“Ini memerlukan langkah nyata dari pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan dan keberlanjutan pengelolaan lingkungan. Salah satu solusinya adalah melalui program Perhutanan Sosial dengan pola agroforestry,” ujar Gubernur.

Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan dua dari lima fokus utama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara periode 2025-2030, yakni peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.

“Melalui program Perhutanan Sosial, kami memberikan akses legal kepada masyarakat untuk mengelola dan memanfaatkan kawasan hutan secara lestari, menciptakan ekosistem yang sehat, serta membangun model kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pelestarian lingkungan,” tambahnya.

Hingga tahun 2024, kawasan hutan yang telah masuk dalam program Perhutanan Sosial di Sulawesi Tenggara mencapai 124.048 hektar, melibatkan 424 kelompok masyarakat dengan total anggota 28.708 kepala keluarga, tersebar di 17 kabupaten/kota.

Di Desa Puuhopa, program ini mencakup pengelolaan hutan seluas 93 hektar yang telah mendapat izin untuk dikelola masyarakat setempat. Gubernur berharap pola agroforestry ini dapat menjadi motor penggerak ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik di seluruh Sulawesi Tenggara.

“Saya berharap tanaman pangan yang kita tanam hari ini dapat tumbuh subur dan produktif, memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian masyarakat Desa Puuhopa serta seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.

Selain itu, Gubernur menekankan pentingnya pengawasan terhadap izin lingkungan serta meminta pelaku usaha untuk menginternalisasi biaya lingkungan dalam biaya produksi mereka.

“Keberhasilan pengelolaan lingkungan dan kehutanan sangat bergantung pada kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta,” tutupnya.

Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga mendukung penghijauan serta pelestarian daerah aliran sungai (DAS) yang menjadi sumber kehidupan masyarakat setempat.

Laporan: Redaksi

You cannot copy content of this page