Reporter: Hasrun
Editor: Kang Upik
KASIPUTE – Dibalik uforia perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Bombana ke 15 di tahun 2018 yang digelar meriah, ternyata menyimpan luka dan kecewa yang mendalam.
Adalah para atlet pejuang nama baik daerah, yang baru saja mengharumkan Kabupaten Bombana di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke – 13 di Kabupaten Kolaka.
Pasalnya, Pemda Bombana seakan melupakan janji adanya bonus serta hadiah bagi para atlet yang hingga kini tidak ada realisasi pasti, kapan akan diberikan bagian.
Namun mirisnya, Pemda memberikan apresiasi kepada para atlet tingkat kecamatan yang mendapatkan Juara dalam turnamen menyambut HUT Bombana, dalam Upacara Peringatan HUT Bombana ke15 di Lapangan Eks MTQ Bombana, Selasa (18/12/2018).
Sikap Pemda membuat, Aslan, salah seorang Pengurus Cabang Olahraga (Cabor) Petangque, ini nekat berorasi dan mengeluarkan unek-uneknya di panggung tamu upacara HUT Bombana.
Kemarahan Aslan memuncak setelah Pemda Bombana secara resmi memberikan penghargaan kepada Camat hingga Kades berprestasi dan atlet tingkat kecamatan yang mengikuti turnamen HUT Bombana yang digelar di Kabaena.
Namun sayangnya, hingga nama terakhir disebut, nama para Atlet Bombana yang baru saja berjuang di Porprov ke-13, tidak kunjung disebut. Bahkan tidak ada dalam daftar penerima penghargaan di momen tersebut.
“Kita hampir mati dilapangan tidak diperdulikan, yang dihargai malah atlet kecamatan sedang kita atlet yang mempersembahkan medali emas untuk kabupaten malah tidak diperhatikan,” kecam Aslan dalam orasinya di panggung tamu upacara.
Aslam sendiri merupakan Pengcab Petangque, salah satu Cabor yang meraih medali emas di Porprov ke-13 di Kolaka.
Dalam orasinya ini, Aslan mengungkapkan kekecewaan mewakili para atlet dari sejumlah Cabor yang menurutnya, harus bertaruh mati-matian untuk mempersembahkan medali bagi daerah
Ia juga mengaku sedih dengan kenyataan yang terjadi, sebab para atlet Porporv juga diundang hadir untuk menghadiri Upacara HUT Bombana. Namun hanya untuk menyaksikan atlet kecamatan menerima apresiasi dari daerah.
“Tidak ada sama sekali apresiasinya, paling tidak jabat tangan kah, ini biar jabat tangan tidak ada,” ungkapnya, disaksikan puluhan undangan yang hadir.
Ia juga menyebut, atlet Cabor Karate, Pencak Silat dan balap motor harus bertaruh nyawa hanya sekedar untuk mengharumkan nama daerah. Tapi kini seakan dilupakan oleh Pemda.
“Yang dikasih hadiah plus seremoni yang ada di Kabaena, apa artinya itulah prestasi yang harus dicatat Pemerintah Kabupaten Bombana hari ini,” ujarnya.
Aslan juga mengaku memprotes Pemda karena bonus allet yang dijanjikan tidak jelas. Termasuk uang saku sebagian atlet yang belum juga dibayar.
“Kami para peraih medali, emas, perak dan perunggu harus jelas, jangan di permainkan,” tutupnya. (a)