KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi hadir pada acara pegelaran wayang nasional tahun 2021 yang dilaksanakan di aula Kantor Gubernur Sultra, Sabtu malam 7 November.
Dalam sambutannya gubernur mengatakan wayang adalah warisan budaya Indonesia yang telah diakui sebagai mahakarya dunia dari Indonesia sejak tahun 2003 oleh United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (Unesco). Unesco sendiri adalah lembaga PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Tujuan pangelaran wayang kulit adalah memperingati hari wayang kulit untuk meningkatkan kesadaran dan kecintaan masyarakat dalam memajukan seni wayang Indonesia menumbuhkan, memupuk, merawat dan mengembangkan seni budaya di kalangan anak bangsa dan sebagai sarana sosialisasi program-program pemerintah dalam pembangunan mental dan kepribadian bangsa.
Gubernur mengatakan derasnya arus modernisasi dan budaya asing yang mudah masuk dapat menimbulkan kekhawatiran adanya degradasi nilai-nilai budaya dan lunturnya identitas bangsa yang secara nyata dapat mempengaruhi cara berpikir dan berprilaku.
Maka pelestarian pemajuan budaya daerah sebagai kesatuan budaya bangsa, pemerintahan aman mengusung visi mulia yaitu terwujudnya Sultra yang aman, maju, sejahtera, dan bermartabat dengan strategi pendekatan “Gerakan Akselerasi Pembangunan Daratan dan Lautan/Kepulauan (Garbarata)” dan telah menetapkan pembamgunan budaya dalam desagin program prioritas, yaitu Sultra berbudaya dan beriman.
Ali Mazi berharap pelestarian budaya wayang kulit perlu terus dilestarikan dengan mendorong anggota paguyuban untuk terus memperkenalkan wayang kulit kepada generasi penerus bangsa.
Peringatan Hari Wayang Nasional ke-3 Tahun 2021 dihadiri Ketua DPRD Sultra Andurrahman Shaleh, SH, MH. Forkompinda Sultra antara lain Wakapolda Sultra Brigjen. Pol. Drs. Waris Agono, M.Si., Danrem 143/HO Danrem 143/HO Brigadir Jenderal TNI Jannie Aldrin Siahaan, SE., MBA., Sekretaris Daerah Sultra Dr. Hj. Nur Endang Abbas, SE., M.Si., perwakilan Danlanal, perwakilan Danlanud, para pejabat tinggi pratama lingkup Sultra, serta para tokoh masyarakat dan tokoh budaya.
Penulis : Sardin.D