KONAWE, MEDIAKENDARI.COM – Bupati Konawe Kery Syaiful Konggoasa menggelar halal bihalal dengan ratusan warga di Kecamatan Pondidaha Kabupaten Konawe, Minggu (23/4/2023) malam.
Dalam silaturahmi itu, mantan Ketua DPRD Konawe ini memaparkan sejumlah capaiannya selama 10 tahun memimpin Kabupaten Konawe.
Kery yang juga Bakal Calon Gubernur Sultra ini mengungkapkan, saat pertama menjabat PAD Konawe hanya Rp 23 miliar.
“Waktu itu kita pakai ‘jurus mabuk’. Tahun pertama, tahun kedua, dan tahun ketiga (memimpin) merupakan tahun memberatkan bagi saya. Susah sekali (memasukkan investasi waktu) itu. Tapi saya (bertekad) akan (menjawab) keraguan masyarakat Konawe,” terang KSK.
Dengan usahanya itu, lanjutnya, tahun 2017, Kabupaten Konawe bisa meninggalkan status sebagai daerah tertinggal dan termiskin. Dan kini, Konawe menjadi salah satu daerah tertinggi pertumbuhan ekonominya.
Ia juga mengaku investasi yang didorongnya selama ini berdampak positif. Bahkan berkat investasi smelter di kawasan industri Morosi, saat ini terbuka ribuan lapangan kerja bagi masyarakat.
“Semua anak bangsa (dari beberapa daerah di Sultra) masuk bekerja (di Morosi). Bahkan beberapa daerah mendapat keuntungan dari pabrik itu. Karena pajak penghasilan dari tenaga kerja di Morosi tetap masuk di wilayah (asal tenaga kerja) masing-masing,” jelas KSK.
Menurutnya, setelah sukses mendatangkan investasi, akhirnya Pemda Konawe berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah dari Rp 23 miliar menjadi Rp 200 miliar.
“Mudah-mudahan tahun (2023) ini, kita target bisa dapat sampai Rp 500 miliar pendapatan (asli) daerah,” ungkapnya.
Kery mengaku bangga dan berterima kasih kepada warga Konawe. Sebab dari ratusan kabupaten kota di Indonesia, prestasi Konawe tak pernah memalukan.
“Bahkan Konawe masuk 10 besar kabupaten kota se-Indonesia dengan realisasi investasi pada 2021. Raihan ini dicapai berkat dukungan seluruh masyarakat Konawe,” pungkasnya.