Reporter : Asrul Hamdi
WAKATOBI – Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Ir. Hugua meminta Gubernur Sultra segera mempersiapkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) khususnya di Kota Kendari.
Hal itu perlu di lakukan mengingat Kota Kendari sebagai zona terinfeksi positif tertinggi di Sultra dengan laju peningkatan positif covid-19 mencapai 85 persen pada kurun waktu kurang dari sepekan.
“Kita lihat berdasarkan data, Sabtu 11 April 2020 yang positif baru 17 orang. Kemarin Kamis 16 April 2020 menjadi 27 orang. Meningkat hingga 85 persen hanya dalam 5 hari,” terang Hugua via WhatApp, Jum’at 17 April 2020.
Mantan Bupati Wakatobi dua periode ini juga mengingatkan, harus ada tanggap darurat karena pertumbuhan wabah pandemi ini mengikuti hukum deret ukur bukan deret hitung.
“Sehingga kita mengingatkan, sebelum terlambat. Agar dengan segera mempersiapkan Isolation Center sebelum PSBB diberlakukan di Kendari, karena itu juga butuh waktu modifikasi ruang isolasi sementara, ruang pemeriksaan, ruang petugas medis, pengunjung dan lain-lain,” ungkapnya.
Menurutnya, pusat isolasi sebagai penampungan dan pemeriksaan awal sebelum pasien dirujuk ke rumah sakit atau isolasi mandiri di rumah, perlu didukung fasilitas akomodasi baik untuk tenaga medis maupun alat kesehatan.
“Harus didukung fasilitas dan akomodasi untuk petugas medis, alkes seperti ventilator maupun rapid test serta APD dan obat-obatan. Inilah yang mestinya dilakukan Bupati dan Walikota di Sultra, tentu sesuai kebutuhan tiap daerah,” tegasnya
Mantan Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra ini mencontohkan langkah Gubernur Riau yang meminta status PSBB dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), meski jumlah positif Covid-19 hanya belasan orang.
“Sekitar seminggu lalu, Gubernur Riau meminta status PSBB ke Kementerian Kesehatan. Meski jumlah positif corona lebih sedikit, kita apresiasi itu. Beliau paham kecepatan eskalasi virus ini,” terangnya.
Hugua juga menyambut baik Surat Edaran Walikota Kota Kendari Nomor 300/1254/200 tentang piket malam soal Kantibmas di kantor pemerintah oleh ASN dilingkup Pemda Kota Kendari.
Ia meminta Walikota Kendari untuk membuat Intruksi yang mewajibkan para Lurah mengaktifkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) dilingkup Rukun Tetangga (RT) sebagai langkah sebelum PSBB.
“Siskamling inikan sistim gotong royong secara swadaya oleh masyarakat, terbukti suskes menekan angka kriminal. Untuk menjamin siskamling berjalan, selaku koordinator Covid-19 ketua RT membuat jadwal untuk memastikan warga baru yang bermukim dilingkungannya,” paparnya.
Hugua juga mengaku optimis jika langkah tersebut dilaksanakan bisa menekan angka penyebaran covid-19 dan sekaligus bisa menempatkan Sultra sebagai wilayah percontohan dalam langkah penanganan tersebut.
“Kalau ini berjalan baik dan efektif, akan membantu APBD dan saya yakin kota Kendari akan terhindar dari Corona dan menjadi Kota percontohan penanganan Covid-19″. tutupnya