EKONOMI & BISNISFEATURED

Harga Cabai Rawit di Kota Kendari Meroket

642

KENDARI – Harga cabe rawit lokal di sebagian pasar tradisional di Kota Kendari seperti di pasar Anduonuhu dan Pasar Basah Mandonga terpantau melambung tinggi. Harga cabai rawit mencapai Rp 80 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram.

Menurut pedagang cabe rawit di Pasar Andounuhu Rufi, naiknya harga cabai rawit sudah berlangsung sekitar satu bulan karena dipengaruhi oleh musim pancaroba beberapa bulan ini.

Sementara itu, pedagang lainnya Ramli, di Pasar Basah Mandonga menjual cabai rawit per kilogram Rp 80 ribu.

“Kenaikan harga karena suplai dari cabe rawit lokal kurang, dan permintaan masyarakat cukup tinggi yang mana cabe rawit merupakan bumbu dapur yang tidak bisa hilang,” ungkap Ramli, Jumat (10/08/2018).

Ramli juga menuturkan, kalau lebaran Idul Adha, kemungkinan harga cabe rawit tidak akan naik lagi.

Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Stabilisasi Harga Barang Pokok, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Darmin mengakui adanya kenaikan harga cabe rawit lokal dipasaran, yang berdasarkan data terakhir yang dimiliki harga cabai rawit lokal Rp70 ribu per kilogram.

“Sebenarnya stok cabai rawit lokal masih cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. Perihal kenaikan harga yang signfikan kemungkinan disebabkan beberapa faktor yakni adanya permainan harga oleh pedagang di pasar.

Ia juga menjelaskan, harga tertinggi biasanya dijual oleh para pedagang eceran yang mengambil stok cabe rawit lokal di pasar yang sama,” ucapnya.

“Misalnya di pasar yang sama, satu orang yang menjual dalam stok banyak, dia jual Rp70 ribu per kilogram, pedagang eceran akan menaikan harganya tentu tidak sama dengan harga sebelumnya sehingga harga bisa tembus sampai Rp 90 ribu,” tambahnya.

Kata Darmi, Disperindag tidak memiliki kewenangan untuk menginterfensi para pedagang untuk menurunkan harga sepihak, sebab konsekuensinya juga akan berdampak pada pedagang itu sendiri.(a)


Reporter : Waty

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version